Butuh Dana untuk Infrastruktur, Pemda Ngada Berminat Ajukan Pinjaman kepada Bank NTT
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada ( Pemda Ngada) berkeinginan untuk mengajukan pinjaman daerah ke Bank NTT
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada ( Pemda Ngada) berkeinginan untuk mengajukan pinjaman daerah ke Bank NTT. Pinjaman daerah tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Ngada, Paru Andreas kepada Pos Kupang saat ditemui di Kantor DPR Ngada, Senin 7 Juni 2021.
Andreas mengungkapkan, pemerintah daerah Kabupaten Ngada memang berminat untuk mengajukan pinjaman daerah ke Bank NTT. Dana segar itu nantinya digunakan untuk membangun infrastruktur wilayah tersebut.
Baca juga: Digelar Tertutup, Rapat Pansus DPRD Jadwalkan Uji Petik Lapangan dari LKPj Walikota Kupang
Baca juga: Hypermart Hari Ini 7 Juni 2021 Sambal Botol ABC Rp10.900 Sariwangi Sarimurni Murah, Gula Pasir Rp 1
Namun pemerintah perlu melakukan perhitungan yang matang berapa besar pinjaman yang nantinya diajukan, supaya sesuai dengan kemampuan daerah untuk mengembalikan pinjaman sehingga tidak membebankan keuangan daerah.
"Kalau minat sih pasti, karena kita ingin supaya ada dana segar yang nanti digunakan untuk membangun infrastruktur. Tapi kita harus hitung kekuatan kita seperti apa sehingga berapa besar yang kita pinjam itu harus sesuai dengan kemampuan kita untuk membayar," ujarnya.
Andreas mengatakan, meski pemerintah daerah Kabupaten Ngada berniat untuk mengajukan pinjaman ke Bank NTT, namun harus membicarakan hal tersebut terlebih dahulu dengan DPRD Kabupaten Ngada.
"Tapi itu semua harus dibicarakan dengan dewan. Jadi keinginan kita ada untuk mengajukan pinjaman tapi harus dibahas di DPRD dulu," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Kupang Gelontorkan Rp 2,13 Miliar Untuk Bedah 64 Rumah Warga
Baca juga: OJK Sebut Pinjaman Daerah Pemkab Maksimal 25 Persen dari Modal Bank
Andreas mengatakan, ditengah situasi sulit karena pandemi covid, pemerintah harus memperhatikan kekuatan daerah supaya nantinya dapat mengembalikan pinjaman tersebut.
"Memang disatu sisi kita ingin membangun, tapi disisi lain juga kita harus pikir apakah kita mampu mengembalikan pinjaman itu," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)