Datangi Desa Model Umatoos di Malaka, Julie Laiskodat Ingatkan Hal Penting Ini

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mendatangi Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Dok. Dinas Kominfo Malaka
Ketua TP PKK NTT, Julie Sutrisno Laiskodat didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Malaka dan Wakil Ketua berfoto bersama kelompok ibu-ibu saat berada di Desa Model Umatoos, Jumat (28/5/2021). 

POS-KUPANG.COM | BETUN--Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mendatangi Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Dalam tatap muka bersama warga setempat, Julie memberikan support dan mengajak warga Desa Model untuk selalu hidup sehat melalui intervensi program yang diberikan seperti Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (MTAS), ibu hamil dan menyusui.

Selain itu, dirinya meminta agar warga selalu hidup bersih dengan membuang sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan.

Julie Laiskodat dalam kunjungan kerja di Desa Model Umatoos, Jumat (28/5/2021) didampingi
Ketua Tim Penggerak Provinsi NTT didampingi Ketua Tim Penggerak Kabupaten Malaka drg. Maria Nahak dan Wakil Ketua TP PKK Ceicilia Bere Buti.

Baca juga: Komitmen Bupati Flores Timur Percepat Penyerapan Belanja Modal

Baca juga: Pengurus Kadin Alor, Sabu Raijua dan Lembata Dilantik

Dalam kesempatan ini juga, istri Gubernur NTT Viktor Laiskodat menanggapi laporan kegiatan dan program yang dipaparkan Ketua TP PKK Desa Model Umatoos dan berdiskusi langsung bersama anggota masyarakat yang hadir.

Julie Laiskodat menegaskan pentingnya Tim Penggerak PKK yang ada di Desa dalam membantu proses pembangunan dari segala aspek.

Dalam kaitan dengan kegiatan usaha kecil masyarakat seperti tenun, anggota DPR RI itu menegaskan, jikalau menjadi penenun itu harus punya sifat pengusaha.

Dirinya bahkan menyatakan kesiapannya memfasilitasi kebutuhan bahan baku dalam kegiatan tenun serta bertanggung jawab sampai pada pemasaran produk, sehingga apa yang dikerjakan masyarakat bernilai untuk kebutuhan hidupnya.

Wanita yang selalu memakai kain motif tenunan NTT ini menambahkan, menenun harus dijadikan profesi agar kita mampu memenuhi permintaan pasar.

Baca juga: Dikira Tidur Padahal Pingsan, Nikita Mirzani Dilarikan ke RS, Ternyata Idap 2 Penyakit Berbahaya Ini

Baca juga: Obati Dahaga dengan Iced Coffee Lemon

Berbicara tentang masalah gizi, Julie Laiskodat mengungkapkan, orang NTT harus bisa menghilangkan stigma buruk yang selalu disematkan pada orang NTT terutama masalah Gizi.

Provinsi NTT masih menjadi yang terdepan dalam masalah kurang gizi dan stunting. Semoga semua program bantuan yang telah diberikan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar menekan angka stunting dan kurang gizi.

"Salah satu yang harus diberi perhatian agar sedini mungkin masyarakat mengkonsumsi daun kelor yang punya khasiat mencegah kurang gizi dan stunting," tegas Juliet.

Ketua TP Kabupaten Malaka, drg. Maria Nahak pada kesempatan yang sama mengajak warga Malaka khususnya warga Desa Model Umatoos untuk berperan aktif dalam mengurangi angka kurang Gizi dan Stunting.

" Kita di NTT masih juara satu untuk dua hal itu, padahal Sumber Daya Alam kita sangat potensial dan mampu untuk memberikan kehidupan yang lebih baik," ungkap Maria.

Istri Bupati Malaka ini menyampaikan, hal mendasar yang menjadi salah satu permasalahan tingginya angka stunting dan kurang gizi di Malaka adalah karena kesalahan pada Pola Asuh orang tua.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved