Laut China Selatan
Mengejutkan, Xi Jinping Siapakan Arena Perang vs Amerika, Bukan Laut China Selatan Tapi Negara Ini
Mengejutkan, Xi Jinping Siapakan Arena Perang vs Amerika, Bukan Laut China Selatan Tapi Negara Ini
Sebelumnya, Xi Jinping juga pernah sesumbar China bakal melebarkan pengaruhnya sampai benua Afrika.
Jenderal AS Stephen Townsend bahkan telah memperingatkan pada Kamis (6/5/2021) bahwa Beijing sedang mencari untuk membangun pelabuhan angkatan laut besar, yang mampu menampung kapal selam atau kapal induk di pantai barat Afrika.
Baca juga: Ancaman Mendekat ke Indonesia , Partai Kemunis China Akan Mengejutkan di Laut China Selatan
Baca juga: Filipina Mulai Panaskan Mesin Perang,Siap Usir China dari Laut China Selatan,Menlu Sumpah Laukan ini
Townsend juga mengatakan bahwa China telah mendekati negara-negara yang membentang dari Mauritania ke selatan Namibia, dengan maksud untuk membangun fasilitas angkatan laut.
Jika terwujud, prospek itu akan memungkinkan China untuk menempatkan kapal perang di angkatan lautnya yang berkembang di Samudra Atlantik serta Pasifik.
Sementara itu, Jenderal Xu Qiliang, komandan angkatan bersenjata China kedua itu setelah Xi, baru-baru ini mengatakan bahwa perang AS-China "tak terhindarkan".
Komentar itu muncul ketika Beijing telah menyerukan pengeluaran pertahanan yang lebih tinggi untuk menyamai kekuatan AS.
Perpindahan medan pertempuran AS vs China ini lantaran benua Afrika cukup potensial dari sisi keamanan maupun pengaruh bagi dua negara tersebut.
Rber Clark, dari Henry Jackson Society mengungkapkan benua Afrika menjadi pilihan bukan lantaran ketidaksengajaan.
Baca juga: Militer Amerika Dipaksa Keluar , Kapal Induk Terbesar China Masuk Laut China Selatan ,AS Ketar Ketir
Baca juga: Dicetuskan Nelayan Indonesia, Kini Dipakai Vietnam Hingga Tiongkok Untuk Rebutan Laut China Selatan
Namun kedua belah pihak tetap memilih negara yang cukup potensial untuk dijadikan sebagai pangkalan militer.
Salah satunya Djibouti hingga Mozambik yang berada di sisi timur Afrika yang disebut sangat mampu untuk dibangun pangkalan militer.
Sedangkan di Laut China Selatan disebut sudah tak potensial lagi untuk menjadi medan perang lantaran NATO dan negara-negara di sana telah siap menghadapi kemungkinan terburuk yakni pecahnya perang.
Tanpa terkecuali kesiapan dan kehebatan militer Indonesia dan tetangga sebelahnya di ASEAN yang cukup mampu mengusik AS dan China bila nekat berperang.
"Sama sekali tidak ada keraguan apa pun bahwa China sedang meningkatkan pengaruh mereka di seluruh Afrika," ujarnya.