Miliki 1.021 Mahasiswa, STKIP Citra Bakti Ngada Tak Terancam Merger
Karena jumlah mahasiswanya berada diatas 1000 orang, maka kampus tersebut tidak terancam di gabungkan (merger).
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Miliki 1.021 Mahasiswa, STKIP Citra Bakti Ngada Tak Terancam Merger
POS-KUPANG.COM | BAJAWA--Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada tidak terancam merger dengan kampus lain sebagaimana yang wacanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa waktu yang lalu.
Pasalnya, jumlah mahasiswa di kampus swasta yang fokus pada ilmu keguruan dan pendidikan itu sebanyak 1.021 orang. Karena jumlah mahasiswanya berada diatas 1000 orang, maka kampus tersebut tidak terancam di gabungkan (merger).
Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri yang menaungi STKIP Citra Bakti, Wilfridus Muga kepada Pos Kupang mengatakan, dirinya sudah mengetahui terkait wacana dari Kemendikbudristek untuk memerger kampus yang mahasiswa kurang dari 1000 orang.
Baca juga: STKIP Citra Bakti Tetap Kuliah Daring Jika Pandemi Covid-19 Belum Usai
Namun untuk menggabungkan satu kampus dengan kampus yang lain tidak semudah yang diwacanakan oleh Kemendikbudristek. Sebab ada tahapan yang harus dilakukan oleh Kemendikbudristek.

"Jadi tidak semudah untuk kita katakan bahwa oke kita merger, karena pasti ada tahapan-tahapan. Paling pertama peringatan, kedua pembinaan dari Kementrian untuk bagaimana kita menaikan jumlah. Jika itu sudah tidak bisa lagi, ya silahkan Kementrian ambil sikap," ungkapnya.
Wilfridus mengatakan, yang sekarang diberitakan oleh media, mengacu pada data statistik tahun 2018 lalu, sehingga rencana merger bukan baru diwacanakan sekarang ini, namun sudah diwacanakan sejak tahun 2018 yang lalu.
Baca juga: Cegah Penularan Wabah Covid-19, STKIP Citra Bakti Ngada Laksanakan Kuliah Daring
"Memang sudah ada beberapa kampus yang dimerger, tapi itu sudah melalui tahapan pembinaan oleh kementerian," jelasnya.
Wilfridus mengungkapkan, berdasarkan data terakhir, jumlah mahasiswa di STKIP Citra Bakti Ngada sebanyak seribu lebih orang sehingga tugas dari lembaga yang dipimpinnya itu mempertahankan jumlah mahasiswa yang ada.
"Kalau di STKIP Citra Bakti Ngada, jumlah mahasiswa sekitar 1.021 orang. Jadi kalau ada wacana untuk merger, bagi kami tidak masalah. Kalau 2018 data statistik saat itu. 2019 ada peningkatan, 2020, ada peningkatan, belum lagi tahun 2021," terangnya.

Wilfridus mengatakan, memang wacana oleh kementerian tersebut menjadi warning bagi STKIP Citra Bakti Ngada. Untuk itu, pihaknya terus melakukan upaya promosi dengan memanfaatkan semua media untuk mempromosikan lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Baca juga: STKIP Citra Bakti Ngada Bekali OSIS SMAK Thomas Aquino, Ini Yang Dilakukan!
"Yang berikutnya, kita mencari sumber-sumber beasiswa untuk kemudian kita bagikan kepada mahasiswa supaya mereka bisa masuk disini. Itu solusi yang akan kita lakukan kedepan," ujarnya.
Wilfridus menjelaskan, STKIP Citra Bakti Ngada sudah banyak sekali berkontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ngada. Sejak berdiri pada tahun 2011 lalu, hampir 70 persen alumni STKIP Citra Bakti Ngada sudah diterima dipasar kerja.
"Dan ada sebagian yang sudah PNS, bahkan pada tahun lalu, di Nagekeo alumni STKIP Citra Bakti Ngada yang terbanyak. Tahun lalu kalau tidak salah ada 50 orang yang lolos PNS," jelasnya.

Wilfridus mengatakan, jauh sebelum STKIP berdiri, tepatnya pada 2005-2011 akhir, pihaknya juga sudah membantu pemerintah daerah Kabupaten Ngada dengan fokus pada peningkatan standar pendidikan guru.
Baca juga: Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA STKIP Citra Bakti Ngada Gelar Kompetisi IPA I