Vinsen Making Ungkap Penyakit Malaria Bertahan Tergantung Mobilitas Penduduk
Vinsen Making ungkap penyakit malaria bertahan tergantung mobilitas penduduk
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Pakar kesehatan Vinsen Making ungkap penyakit malaria bertahan tergantung mobilitas penduduk
POS-KUPANG.COM | KUPANG--Tiga daerah di NTT, Kabupaten Manggarai, Manggarai dan Kota Kupang telah dinyatakan bebas malaria.
Ketiga daerah ini juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat akibat dari penanganan malaria.
Menaggapai persoalan ini, pakar kesehatan masyarakat, Vinsen Belawa Making SKM.,M.Kes mengungkapkan ketiga daerah tersebut bisa bertahan jangka panjang dan bisa juga hanya jangka pendek, tergantung mobilitas penduduk keluar masuk daerah tersebut.
Baca juga: Update Kode Redeem FF Hari Ini 3 Mei 2021, Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire Terbaru
Baca juga: Wujudkan Revolusi Pertanian, Bupati Flotim Panen Raya Jagung di Kecamatan Titehena
"Ketiga daerah tersebut bisa pertahankan penghargaan bebas malaria tergantung mobilitas keluar masuknya penduduk," kata Vinsen kepada POS-KUPANG.COM, Senin (3/5).
Dekan di Fakultas Kesehatan Universitas Citra Bangsa ini mengatakan kalau kasus asli malaria dari daerah tentu sangat kecil peluangnya. Namun yang harus diwaspadai adalah kasus impor dari kabupaten tetangga, apalagi masih satu daratan.
"Bisa saja orang yang sakit malaria dari kabupaten sebelah masuk ke salah satu kabupaten ini dan menjadi biang penularan bagi masyarakat yang lain," kata dia
Lanjut Vinsen, apabila pada tahap ini diperlukan tim surveilans yang kuat.
Baca juga: Kesal Dikenakan Over Bagasi, Penumpang di Bandara Frans Seda Maumere Sebut Ada Bom di Tasnya
Baca juga: Lomba Nyanyi Solo di Hardiknas, Patrisia Raih Juara Pertama
Dia menegaskan agar terdapat penemuan kasus malaria segera dan proses pengobatan dan karantina yang cepat agar dapat memutus mata rantai penularan segera.
"Bebas malaria ini harus menjadi target semua kabupaten, percuma jika ada kabupaten gencar dan yang lainnya tidak," tegas Vinsen
Sebab migrasi nyamuk dan juga mobilitas penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan masuknya malaria ke kabupaten yang telah bebas tersebut.
Sekretaris umum ikatan ahli kesehatan masyarakat Indonesia (iakmi) provinsi NTT ini menjelaskan bahwa berat ringannya mengeliminasi malaria tergantung berbagai aspek yakni mulai dari komitmen pemerintah dan ketaatan masyarakat.
Oleh sebab itu, apabila semua pihak seia sekata dan seperbuatan maka, yakin eliminasi malaria dapat terjadi di NTT tercinta ini.
"Apabila semua pihak seia sekata dan seperbuatan maka, yakin eliminasi malaria dapat terjadi di NTT tercinta ini," ungkap dia
Namun kembali lagi ada berbagai faktor penganggu lainnya seperti letak geografis dan perilaku masyarakat serta jenis vekor atau nyamuk itu sendiri.