Doa dari Flores untuk Almarhum Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha

ritual adat Sewo Benu. Ritual Sewo Benu yang merupakan ritual adat perpisahan antara almarhum dengan keluarga besar.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Keluarga dari istri Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha menggelar doa bersama di rumah mertuanya di Desa Waepana, Selasa 27 April 2021.  

Sementara itu, Kaka Ipar Almarhum, Remigius Nuru juga menambahkan, selain melindungi negara, almarhum juga melindungi keluarganya di Ngada. Hal tersebut karena begitu cintanya almarhum terhadap sanak keluarganya yang ada di Kabupaten Ngada.

Menurutnya, perbedaan budaya antara almarhum yang merupakan orang Bali dengan keluarga yang ada di Ngada lantas tak membuat almarhum canggung untuk hidup bersosialisasi, karena almarhum beradaptasi dengan baik.

Baca juga: Forum Pemuda Pemudi Lintas Agama di Kabupaten Ngada Galang Dana Bantu Korban Bencana

"Apalagi dari pengakuan dari almarhum bahwa dia sudah resmi menjadi anggota keluarga di Ngada ini. Jadi dengan kepergian dia ini, kami lakukan ritual adat Sewo Benu seperti yang dilakukan oleh orang Ngada untuk menghargai dia meski dia orang Bali," ungkapnya.

Cepat Tanggap dan Respon Terhadap Keluarga

Anggota keluarga lainnya, Hironimus Dapa Tunga mengaku dirinya tidak dapat melupakan jasa baik almarhum ketika ia mengalami sakit dan dirawat disalah satu RS di Jakarta. Saat itu, almarhum sempat menjenguknya yang terbaring di rumah sakit meskipun ditengah kesibukannya yang padat.

"Kami tahu, dia ini adik yang baik. Yang selalu cepat tanggap. Respon cepat kalau ada keluhan dari sanak keluarga. Ditengah kesibukannya dia selalu cepat respon dengan segala persoalan yang dialami keluarga," ujarnya.

Baca juga: DPD PAN Ngada Gelar Diskusi Publik Terkait RPJMD Kabupaten Ngada 2021-2026,  Ini Tujuannya!

Hironimus mengaku bangga dengan almarhum. Sebab salah satu anggota keluarganya menjadi seorang perwira tinggi di institusi TNI. Bahkan diakhir masa hidupnya, almarhum mempertaruhkan jiwa dan ragannya untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Secara pribadi kami keluarga merasa kehilangan. Tetapi kami bangga bahwa dia sudah berbuat yang terbaik dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya sebagai prajurit. Sebenarnya dia adalah tempat bagi kami untuk bertanya, berdiskusi atas apapun masalah yang kami hadapi, dan dia selalu memberikan solusi yang terbaik," ungkapnya.

Diakhir pembicaraannya dengan Pos Kupang, Hironimus bersama dengan anggota keluarga yang lain mendoakan agar amal baik yang dilakukan oleh almarhum dapat diterima disisi Bapak di Surga. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved