Keluarga Besar Disdikbud NTT, Kunjung dan Distribusi Bantuan Kemanusiaan Korban Longsor Tunbaun

Restorasi Kemanusiaan bagi korban dan masyarakat terdampak bencana di Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang NTT

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi 

Ia yakin bahwa dalam kondisi itu, seluruh korban dan warga terdampak serta masyarakat tidak pernah ditinggalkan sendirian. "Setiap hari kami dikunjungi, diberi hiburan dan diberi bantuan sembako. Saya yakin dan percaya bahwa mereka tidak berkekurangan apapun karena mereka tidak pernah ditinggalkan," ujar dia.

Menurut Camat Nenoharan, longsor hebat yang menerjang wilayah itu menyebabkan satu lokasi pemukiman yang dihuni 14 KK amblas. Namun demikian, tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

"Kami berkesimpulan Tuhan lebih mencintai hidup warga kami. Karena apapun materi masih bisa dicari," ungkap dia. 

Ketua Majelis Jemaat Siloam Batuna, Pdt. Riani Nope, S.Th menyebut mujizat terjadi bagi umat di lokasi itu. Bencana longsor yang menerjang wilayah itu, Senin, 5 April 2021 sekira pukul 19.00 Wita tidak menimbulkan korban jiwa meski mereka kehilangan tempat tinggal karena rumah yang hancur dan amblas saat longsor.

Para korban, kata dia, tiba keesokan harinya di Gereja itu dalam keadaan lapar dan dengan kondisi seadanya. Mereka menggunakan 3 truk dari lokasi bencana yang berjarak sekira 2 km dari Gereja.

Bupati Kupang, Korinus Masneno bersama tim saat menyisir wilayah Amarasi Barat, Kabupaten Kupang menjumpai korban bencana, Selasa 14 April 2021
Bupati Kupang, Korinus Masneno bersama tim saat menyisir wilayah Amarasi Barat, Kabupaten Kupang menjumpai korban bencana, Selasa 14 April 2021 (Dok. Kenzo Minggu.)

"Kami swadaya seadanya, umat sekitar bantu saat awal mereka datang. Kami masak bubur karena anak anak kelaparan saat itu," kata Pdt. Riani Nope. 

Baca juga: Kadis Dikbud NTT, Linus Lusi : Guru Tidak Terlena Situasi BDR

Setelah tiga hari, kata dia, baru datang bantuan dari luar termasuk pemerintah. Karena itu, ia menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung warga di lokasi bencana itu, juga keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang hadir dan menyerahkan bantuan. 

"Kita berterima kasih untuk semua dukungan,  juga kepada keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang hari ini mengunjungi para korban sekaligus mendukung dengan bantuan," kata dia. 

Ia menitip pesan, agar pemerintah melalui dinas terkait dapat melakukan penelitian terhadap kondisi tanah di wilayah itu. Ia berharap hal itu dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk mengetahui lokasi rawan serta lokasi yang dapat ditinggali dengan aman.

Barnabas Nitti, salah satu korban mengungkapkan keluarganya bersedia direlokasi dari tempat itu. Meski demikian, ia berharap relokasi dapat dilakukan ke tempat yang tidak terlalu jauh dari wilayah itu karena mereka telah turun temurun hidup di wilayah itu. 

Baca juga: Beredar Formasi Guru PPPK Bidang Dikmen dan SLB, Linus Lusi : Itu Hoax

Pada kesempatan itu dilaksanakan seremonial penyerahan bantuan dari pihak keluarga besar Disdikbud NTT kepada perwakilan warga.

Linus Lusi bersama Sekretaris Disdikbud NTT, RR Sulistyo Ambarsari, Kabid Dikmen Mathias Beeh, Kabid Pembinaan Ketenagaan Adelino Soares, Kabid Kebudayaan, Ketua PGRI NTT Simon Petrus Manu, Ketua MKKS SMA dan Ketua MKKS SMK serta perwakilan media. Usai penyerahan simbolis, rombongan meninjau lokasi longsor. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved