Sudah 40 Hektar Lahan Disiapkan Untuk Relokasi Korban Bencana di Lembata
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan total lahan yang dihibahkan warga untuk relokasi korban banjir
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan total lahan yang dihibahkan warga untuk relokasi korban banjir dan longsor di wilayah Ile Ape sudah mencapai 40 hektar hingga Kamis (22/4/2021).
"Jadi saya juga terima kasih sejak keluarga Lamataro jadi pioner kemudian diikuti dengan saudara-saudara lainnya. Khusus untuk lahan tidak ada masalah," kata Bupati Sunur saat ditemui usai seremonial adat buka pemukiman Waesesa, Kamis (22/4/2021).
Khusus lahan di Waesesa, Bupati Sunur, menyebutkan akan ada lima klaster pemukiman baru bagi korban bencana alam dengan total 700 unit rumah pada tahap pertama.
"Tahap pertama ini untuk korban dan untuk mereka yang terkena dampak, selanjutnya kita juga sudah bicara untuk relokasi desa," urainya.
Baca juga: Dianggap Tak Becus, Pelatih Juventus Andrea Pirlo Bakal Copot Cristiano Ronaldo dari Posisi Ini
Baca juga: Pemkab Kupang Sudah Bersusah Payah, Para Pihak Diimbau Jangan Mencela
Dia berharap kalau bisa lahan yang dihibahkan warga untuk kebutuhan relokasi nantinya mencapai 60-100 hektar. Lahan relokasi Waesesa sendiri akan jadi contoh terhadap lokasi yang lainnya.
Lebih lanjut, dia berujar, pada Senin, 26 April 2021, material perumahan sudah tiba di Lembata.
"Tinggal nanti infrastruktur yang lain baru kita bangun. Dari awal juga tidak ada masalah karena pemda juga sudah siap lahan," ungkap Bupati Sunur saat ditanya mengenai kendala yang dihadapi dari upaya relokasi ini.
Menurutnya, dalam rencananya beberapa desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur memang akan direlokasi total secara bertahap.
Beberapa desa yang dimaksud itu di antaranya, desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, Lamawara, Napasabok, Lamagute, Waimatan, Aulesa, Lamawolo dan Jontona.
Baca juga: Bupati Kupang dan Kajari Temui Korban Bencana di Amfoang
Baca juga: Kisah Seorang Guru Muda Setia Layani Korban Bencana di Posko Pengungsian Meski Sedang Berpuasa
"Ini kita lagi siapkan. Sehingga ini jadi contoh dulu. Relokasi ini bertahap 700 unit rumah dulu karena pemda tidak akan rekomendasi desa-desa itu untuk kembali ke rumah lagi," paparnya.
Selain pemukiman warga, Bupati Sunur menerangkan, pemerintah juga akan mendirikan fasilitas umum seperti sekolah, gereja dan masjid serta fasilitas sosial lainnya di lokasi relokasi milik warga terdampak bencana tersebut.
"Sekolah dan rumah ibadah akan kita bangun. Sekolah mulai dari PAUD sampai SMP. Sehingga tidak ada lagi sekolah di lokasi desa asal," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)