Lahan Relokasi di Waesesa Mulai Diratakan Untuk Pemukiman Korban Bencana Lembata

Lahan relokasi di Waesesa mulai diratakan untuk pemukiman korban bencana Lembata

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Lahan relokasi seluas 3,8 hektare di areal Waesesa, Kecamatan Ile Ape sudah mulai diratakan dan dibersihkan untuk kebutuhan relokasi korban bencana alam dari desa Tanjung Batu. Pembersihan lokasi menggunakan satu unit alat excavator dilakukan sejak tiga hari lalu. Tampak satu unit excavator sedang membersihkan lahan relokasi Waesesa, Kecamatan Ile Ape, Senin (19/4/2021) 

Lahan relokasi di Waesesa mulai diratakan untuk pemukiman korban bencana Lembata

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Lahan relokasi seluas 3,8 hektare di areal Waesesa, Kecamatan Ile Ape sudah mulai diratakan dan dibersihkan untuk kebutuhan relokasi korban bencana alam dari desa Tanjung Batu.

Pembersihan lokasi menggunakan satu unit alat excavator dilakukan sejak tiga hari lalu. Lahan pertanian dan peternakan milik Keluarga Lamataro ini dihibahkan secara ikhlas oleh pemilik lahan Alwan Pitang Lamataro untuk kebutuhan relokasi warga dari desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape yang pada Minggu, 4 April 2021 lalu diterjang banjir dan longsor.

"Saya beri tanah ini untuk semua masyarakat desa. Semua orang kesusahan, Pemerintah Desa dekat sama kami Suku Lamataro maka saya sebagai ketua suku dengan keluarga yang lain, kami ikhlas berikan lahan ini untuk 'Lewotana Ribu Ratu'," kata Pitang Lamataro saat ditemui di pondok kebun miliknya di Waesesa, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Meutya Hafid dan Nurul Arifin Beri Semangat Petugas di Dapur Umum Posko Bencana

Baca juga: Anindya Bakrie Kunjungi 5 Lokasi Terdampak Bencana di NTT

Kepala Desa Tanjung Batu Nurdin Nama berujar di atas lahan tersebut akan didirikan sebanyak 160 unit rumah 160 untuk 160 Kepala Keluarga dan dia menegaskan semua warga desa sudah siap untuk direlokasi ke lokasi tersebut yang lebih aman.

Secara pribadi dia juga sudah berkomunikasi dengan keluarga yang mempunyai sebidang lahan di dekat tanah yang sudah dihibahkan tersebut.

Dia meminta lokasi tanah tersebut juga bisa dihibahkan supaya bisa dijadikan jalan masuk menuju ke areal relokasi Waesesa sesuai masterplan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Di Sumba Timur - Belum Ada Vaksin Covid-19 Bagi Lansia

Baca juga: Kasus Covid-19 di Nagekeo Mulai Meningkat Tajam, Empat Hari Terakhir Tambah 11 Kasus

"Supaya bangun kampung ini dari jalan sampai di atas. Sesungguhnya jalan itu kami buka untuk material ke sini untuk pekerjaan ini juga. Harapannya keluarga hibahkan tanah untuk kepentingan kita sama-sama," tandasnya.

Camat Ile Ape Simon Langoday menyebut total lahan yang harus disiapkan untuk relokasi 10 desa dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur adalah 85 hektare. Beberapa di antaranya tersebar di lokasi Lagadok, duliwohong, Waesesa, Wuka dan hoduk.

"Sekarang kita sudah tahu berdokumen itu 3,8 hektar di Waesesa, yang lain dalam proses," kata Simon secara terpisah di Posko Pengungsian Puskesmas Waipukang.

"Target kita 1 hektar itu 50 unit rumah jadi Kami tetap berusaha lakukan pendekatan dengan pemilik lahan yang ada untuk menggenapi 700 unit rumah tahap pertama relokasi. Harapan kita semakin persuasif masyarakat punya lahan hibah ke pemda supaya rumah itu bisa segera dibangun," katanya.

Menurut dia, lahan yang ada pertama dihibahkan ke Pemda Lembata, kemudian Pemda Lembata menghibahkannya lagi kepada pemerintah pusat. Setelah semua pembangunan selesai dikerjakan, pemerintah pusat akan menyerahkan kunci rumah dan sertifikat kepemilikan tanah kepada warga korban bencana yang direlokasi.

Khusus untuk lokasi Waesesa, Simon berujar pemerintah bermaksud lanskap pemukiman baru yang sudah disiapkan di Waesesa ditata mulai dari tepi jalan. Oleh sebab itu, dia berharap lokasi tanah di tepi jalan juga dihibahkan untuk kepentingan penataan pemukiman sesuai lanskap yang sudah disiapkan tersebut.

Sebanyak 700 unit rumah yang dibangun pada tahap pertama relokasi akan diberikan kepada korban bencana yang sudah betul-betul kehilangan rumah akibat bencana banjir dan longsor pada Hari Raya Paskah tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Kabupaten Lembata

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved