8.818 Rumah Terdampak Bencana di Kabupaten Kupang, 4.236 Diusulkan Untuk Pemulihan Dini

untuk 4.236 sedangkan yang sisa 3 ribu sekian itu akan kita proses untuk tahap 2 sambil menunggu proses verifikasi

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Tangkapan Layar Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Senin 19 April 2021. 

Dapur umum tersebut dibuka sampai hari Senin pagi. Pada hari tersebut Dinas Sosial membagikan 4.000 nasi bungkus kepada warga yang terdampak.

"Hari Senin siang itu kita berhentikan dapur umum di Dinas Sosial dan kita lanjutkan lagi hari Selasa, kita buka posko dapur umum di Taklale, Kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur," ujar Yohanis.

"Bukan hanya di situ saja tapi kami juga perlu menyampaikan terimakasih karena ada dukungan dari berbagai pihak, melalui pak Bupati dan Sekda berkoordinasi dengan Brigif Komodo jadi beliau - beliau TNI membuka posko dapur umum di Gereja Elim Naibonat," lanjutnya.

Yohanis menambahkan, Kodim juga membuka posko dapur umum di Tuapukan, kemudian pada beberapa titik, masyarakat membuka dapur umum di komunitas mereka masing - masing.

Selain makanan siap saji, dengan kemampuan yang ada, lanjut Yohanis, pada beberapa titik diberikan logistik barang mentah.

Baca juga: Korban Banjir di Kabupaten Kupang Dapat Bingkisan Kemanusiaan dari Partai Hanura

"Puji Tuhan juga bahwa pada hari Kamis siang kami berpikir bahwa logistik yang kami miliki sudah tidak bisa lagi tapi Tuhan bekerja melalui tangan - tangan yang terbuka memberikan bantuan ke posko sehingga kami bisa melanjutkan aktivitas dapur umum di beberapa titik," ungkapnya.

Manajemen Bali United bersama sejumlah sponsor tim dan SSB Bali United Kristal Kupang menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga  di Desa Naibonat dan Desa Taklale Kabupaten Kupang
Manajemen Bali United bersama sejumlah sponsor tim dan SSB Bali United Kristal Kupang menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di Desa Naibonat dan Desa Taklale Kabupaten Kupang (POS-KUPANG.COM/SIPRI SEKO)

Terkait bantuan logistik selanjutnya di daerah - daerah lain, Yohanis menyampaikan, bukan hanya Dinas Sosial  yang menangani tetapi di Kabupaten Kupang dibentuk Posko Utama di kantor Bupati Kupang sehingga semua bantuan  yang diberikan kepada masyarakat pada akhirnya melalui satu pintu, yaitu melalui posko utama di Kantor Bupati Kupang yang penyaluran dan pendistribusian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Bupati dan secara teknis ditangani oleh BPBD Kabupaten Kupang.

Posko utama di Kantor Bupati Kupang tidak dibuat dapur umum tapi semua logistik yang ada di sana disiapkam oleh kabupaten, juga ada dukungan dan donatur dari berbagai pihak dikumpulkan di sana untuk didistribusikan lebih lanjut.

"Kita tidak sampai setiap kecamatan untuk membuat dapur umum karena akses putus mau ke tempat - tempat tertenti juga putus komunikasi juga terputus," ujarnya.

"Yang handle dapur umum itu dibawah bidang Linjamsos Pak Kabid dan dibawah Linjamsos itu ada teman - teman Tagana yang sejak awal tanggal 4 hari Minggu itu menghandle itu semua," lanjut dia.

Pekerjaan di dapur umum juga dibantu oleh SDM PKH, ASN maupun tenaga honorer di Dinas Sosial dan didukung oleh masyarakat setempat.

Prajurit Brigif 21/Komodo ketika memberikan pelayanan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam di Naibonat, Kabupaten Kupang.
Prajurit Brigif 21/Komodo ketika memberikan pelayanan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam di Naibonat, Kabupaten Kupang. (Dok. Brigif 21/Komodo.)

Baca juga: Wagub NTT, Josef Adrianus Nae Soi  Tinjau Korban Bencana Terisolir di Oepoli Kabupaten Kupang

Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati mengatakan, sejak hari Minggu, BPBD sudah mulai bergerak.

"Hari pertama itu kita sudah bergerak atas dasar perintah pyak Kadis, kami konvoi dari sini kita ambil barang di kantor bupati lama," kata Paulus.

"Kita konvoi itu sebelum terjadi bencana yang luar biasa. Saat sampai di sana, dengan personil yang ada kurang lebih 30-an personil yang ada tagana kita melakukan pendataan melihat kondisi bahwa saat itu belum bisa kami lakukan karena saat itu banjir dan aktivitas kami keluar juga tidak bisa, oleh karena itu kita memutuskan kita start jam 4 dinihari Itu perintah pak kadis tidak boleh pulang," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved