8.818 Rumah Terdampak Bencana di Kabupaten Kupang, 4.236 Diusulkan Untuk Pemulihan Dini
untuk 4.236 sedangkan yang sisa 3 ribu sekian itu akan kita proses untuk tahap 2 sambil menunggu proses verifikasi
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Ketika hendak pulang, Obed terhalang banjir sehingga dia baru kembali keesokan harinya.
"Untuk Kabupaten Kupang bencana ini sebenarnya terjadi dari sore tanggal 4 itu sudah mulai hujan dan ada angin dan berlanjut terus sampai dengan malam jam 7 saya mau pulang tidak bisa karena banjir," kata Obed.
"Kejadian itu sampai dengan jam 2 dinihari itu kita sebut puncak. Besok paginya saya pulang ke Kupang. Saya coba jalan ke Oelamasi dan ada pohon tumbang sehingga tidak bisa langsung ke kabupaten tapi hari itu. Tapi bupati pagi itu langsung jalan ke arah Barat sini sampai di Puskesmas ternyata tidak bisa lewat lagi," lanjutnya.
Baca juga: Dampak Bencana Alam di Kabupaten Kupang, Harga jual BBM Selangit, Ini Sikap Bupati Kupang
Dia mengungkapkan, di Kabupaten Kupang khususnya daerah Naibonat dan Oesao sudah terjadi banjir besar sejak hari Sabtu malam sehingga langsung dilakukan evakuasi oleh tim sampai dengan pukul 6 pagi.

"Kemudian pak Bupati juga sudah turun tapi kembali lagi karena keadaan banjir dan tumbang pohon akhirnya saat itu beliau berjalan memberikan dukungan moril dan material, itu sampai sore," jelasnya.
Untuk koordinasi, lanjut Obed, pertemuan dilakukan face to face karena jaringannya putus.
Diungkapkan Obed, ketika melihat kondisi Kabupaten Kupang yang dihantam badai, dia merasa prihatin karena dengan banjir dan pohon tumbang ini semua tidak berdaya.
"Jadi di pikiran kita itu bagaimana kita mengambil langkah untuk persoalan yang terjadi ini. Tentunya bencana ini kita tidak bisa salahkan siapa karena ini bencana yang terjadi kalau mau dibilang kehendak Tuhan juga terjadi disana. Tapi jangan sampai dengan terjadinya bencana ini membuat kita merasa duka lalu kita tinggal diam tapi kita harus bangkit untuk bagaimana keluar dari persoalan bencana ini," tegasnya.
Lanjut Obed, kebijakan pemerintah Kabupaten Kupang terkait bencana ini, pertama, pemerintah dalam hal ini Bupati mengambil langkah mengumpulkan semua pimpinan OPD untuk membagi tugas dihari kedua untuk setiap kepala dinas bertanggung jawab atas satu wilayah kecamatan.
Baca juga: Partai Demokrat Kabupaten Kupang Kembali Lakukan Aksi Peduli di Taklale, Begini Suasananya
"Pak Bupati perintahkan juga untuk dibuatkan surat keputusan tentang tanggap darurat. Itu langkah yang kita ambil," ujarnya.
Dengan adanya tugas yang diberikan kepada masing - masing pimpinan OPD, hari itu juga langsung melakukan tugas yaitu turun ke masing - masing kecamatan untuk melihat dari dekat bencana yang terjadi di sana, baik itu kerusakan rumah, longsor, pohon tumbang dan melakukan pendataan di sana.
Terkait pemulihan dini Obed mengatakan, kerusakan yang terjadi sudah di-SK-kan dan dilaporkan ke BNPB dan pemerintah provinsi dengan harapan bahwa dengan adanya kerusakan itu BNPB pusat atau pemerintah pusat bisa memberikan bantuan untuk pemulihan rumah - rumah yang rusak tersebut.

"Dari Pemkab tidak ada (dana untuk perbaikan). Tahun ini bedah rumah ada 50 unit. Itu artinya dia masuk dalam penanganan bencana," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Yohanis Masneno mengatakan, sejak tanggal 4 April, Dinas Sosial Kabupaten Kupang sudah membuka dapur umum di kantor Dinas Sosial Kabupaten .
Baca juga: WKRI NTT Peduli Korban Bencana di Paroki Taklale Kelurahan Babau Kabupaten Kupang
"Karena memang waktu itu yang sangat berdampak dan kita bisa jangkau dan kita bisa lihat secara langsung yaitu di Kelurahan Naibonat, kemudian di beberapa Desa Kelurahan di Kecamatan Kupang Timur sehingga kami dari Dinas Sosial bersama teman - teman Tagana kami membuka dapur umum," katanya.