Terkait Putusan MK PSU Pilkada Sabu Raijua, Ketua DPD Demokrat NTT: Kita Legowo

menghadiri acara pelepasan bantuan di kantor DPD Gerindra NTT, Minggu 18 April 2021. 

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Ketua DPD Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore.  

Terkait Putusan MK PSU Pilkada Sabu Raijua, Ketua DPD Demokrat NTT: Kita Legowo

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Keputusan Mahkama Konstitusi (MK) yang membatalkan kemenangan paket IE RAI di pilkada kabupaten Sabu Raijua pada Desember 2020 lalu, membuat partai Demokrat NTT tidak bisa berbuat banyak dan hanya mengikuti putusan tersebut. 

Partai Demokrat dan PDIP merupakan dua partai pengusung pasangan calon bupati Orien Riwu Kore dan calon wakil bupati Thobias Uly (Paket IE RAI) dalam pencalonan kepala daerah Sabu Raijua. 

"Kita ikuti aturan aja, kita harus legowo kan. MK bilang gitu ya, kita tegak lurus. Real tidak mungkin," ujar ketua DPD Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore, saat menghadiri acara pelepasan bantuan di kantor DPD Gerindra NTT, Minggu 18 April 2021. 

Jefri enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait dengan proses ini. Dirinya hanya meminta agar semua kader untuk menerima putusan ini dengan lapang dada

Baca juga: Thobias Uly Kecewa: Bersama Orient akan ke Sabu Raijua

Dalam sidang putusan yang berlangsung Kamis 15 April 2021, MK) membatalkan kemenangan paket Paket IE-RAI pada Pilkada Sabu Raijua 2020 lalu. 

Dalam amar putusannya, majelis hakim MK mengabulkan permohonan penggugat untuk sebagian untuk membatalkan keputusan KPU Kabupaten Sabu Raijua Nomor: 342/HK.03.1-kpt/5320/KPU-Kab/XII/2020 tentang penetapan rekapitulasi hasil perhitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua tertanggal 16 Desember 2020.

Plt Bupati Sabu Raijua Doris Alexander Rihi mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat meninjau korban bencana di Kabupaten Sabu Raijua
Plt Bupati Sabu Raijua Doris Alexander Rihi mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat meninjau korban bencana di Kabupaten Sabu Raijua (POS KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Selain itu, keputusan tersebut juga memerintahkan kepada KPU untuk mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 2 dari kepesertaan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sabu Raijua dan membatalkan keputusan KPU. 

Baca juga: 14 Nelayan Sinjai Terdampar di Kabupaten Sabu Raijua NTT, 3 Dinyatakan Masih Hilang

"MK berpendapat harus dilaksanakan pemungutan suara ulang dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2020 dengan hanya menyertakan, dua pasangan calon, yaitu Pasangan Calon Nomor Urut 1, Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si. dan Yohanis Uly Kale dan Pasangan Calon Nomor Urut 3, Ir. Taken Radja Pono, M.Si dan Herman Hegi Radja," sebut hakim MK.

Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi didampingi Plt. Kepala BPBD NTT Isyak Nuka,  Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Rumainur, Ketua Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon, dan Ketua PGI Pdt. Gomar Gultom saat kunjungan kerja di Sabu Raijua.
Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi didampingi Plt. Kepala BPBD NTT Isyak Nuka,  Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Rumainur, Ketua Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon, dan Ketua PGI Pdt. Gomar Gultom saat kunjungan kerja di Sabu Raijua. (POS KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Ketua KPU NTT, Thomas Dohu menyebut, hal itu wajib dilaksanakan oleh KPU selaku penyelenggara. "Sifat putusan MK itu wajib untuk dilaksanakn oleh KPU," tegas Thomas Dohu, Jumat 16 April 2021.

Ia menegaskan, untuk menjamin palaksanaan PSU sesuai batas waktu yang ditentukan maka KPU Sabu Raijua perlu melakukan koordinasi dukungan anggaran termasuk koordinasi terkait kondisi bencana di wilayah itu.

Baca juga: 14 Warga Sinjai Sulawesi Selatan  Terdampar di Kabupaten Sabu Raijua NTT

"Hasil koordinasi akan menentukan kapan waktu pelaksanaan PSU dan waktu PSU tidak boleh melebihi batas waktu 60 hari dimaksud," tegasnya.(Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved