Warga Lewoleba Panik dan Lari ke Bukit Dua Warga Meninggal
Warga Lewoleba, Kabupaten Lembata lari berhamburan ke luar rumah menuju ke wilayah bukit Lusikawak, daerah ketinggian
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Warga Lewoleba, Kabupaten Lembata lari berhamburan ke luar rumah menuju ke wilayah bukit Lusikawak, daerah ketinggian. Kepanikan terjadi setelah adanya getaran yang dirasakan warga sekitar pukul 23.00 Wita, Jumat (16/4/2021) malam.
Beberapa menit kemudian, beredar informasi air laut di Teluk Lewoleba naik ke daratan. Warga berbondong-bondong berlari ke ketinggian. Ada yang menggunakan motor, mobil tetapi sebagian besar berjalan kaki
Sejumlah warga yang terbangun dari tidur pulas pun bergegas menuju ke ketinggian dan menjauh dari pesisir pantai. Mereka berlari ke arah Bukit Lusikawak, Waikomo dan Komak.
Sebuah mobil patroli Polres Lembata berkeliling kota dan mengimbau supaya warga kembali ke rumah dan tidak panik dengan informasi yang beredar tersebut.
Baca juga: Thobias Uly Kecewa: Bersama Orient akan ke Sabu Raijua
Baca juga: Parodi Situasi: Pilkada Jujur dari Dalam Pikiran
Yohan, warga pesisir di wilayah Rayuan, Kelurahan Lewoleba Utara, berujar air laut dalam keadaan normal dan tidak naik ke daratan. Informasi air laut naik tersebut tidak benar atau hoax. Warga yang tinggal di pesisir pun tidak berlari ke ketinggian.
"Kalau air laut naik, maka seharusnya kami yang tinggal di bawah pantai ini yang lari duluan. Ini kan tidak," ujarnya.
Sebelum beredar informasi hoax tentang air laut naik, warga Kota Lewoleba memang sempat dikejutkan dengan bunyi dentuman yang cukup kuat sekitar pukul 23.00 Wita.
"Bunyi dentuman sangat kuat, atap rumah sampai getar, kami semua kaget sekali," kata Roy Kabelen, warga Lewoleba.
Baca juga: Redmi 9T Jawara Batre Gede Dengan Kamera 48MP dan RAM Besar Harganya Hanya 1,8 Jutaan
Baca juga: Daftar Harga dan Varian Mobil Bekas Honda Freed, Harga Termurah Rp 110 Juta di Bulan April 2021
Sementara itu, Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, melaporkan telah terjadi erupsi strombolian Gunung Ile Lewotolok sekitar pukul 23.00 Wita. Erupsi strombolian ini disertai dentuman, gemuruh yang kuat dan lontaran material pijar ke arah timur tenggara sejauh 1 kilometer.
Ara Kian berharap seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
Dua Orang Meninggal
Kepanikan warga Kota Lewoleba yang berlarian keluar rumah akibat adanya hoax air laut naik menyebabkan dua orang warga meninggal dunia saat hendak menyelematkan diri.
Salah satu korban meninggal dunia adalah Lisa Deran Making (80) warga desa Lamagute yang tengah mengungsi di Kota Lewoleba. Nenek Lisa ditabrak orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor saat hendak mengamankan diri ketika kabar hoax tsunami itu beredar.
Baca juga: Penjabat Sekda Sumba Barat Sesalkan Miskomunikasi Hingga Dua Kaca Pecah di RSUD Waikabubak
Baca juga: Pasca Badai Seroja Muncul Danau Baru di Kelurahan Sikumana Kota Kupang
"Kita belum tahu siapa oknum yang menabrak, karena pasca kejadian, langsung melarikan diri" ujar Viktor Mado Watun selaku keluarga korban. Nenek Lisa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba dan meninggal dunia.
Korban meninggal lainnya bernama Kristina Lelu (61), warga kelurahan Lewoleba Selatan, Kecamatan Nubatukan yang jatuh dan mengalami shock saat hendak menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi.