Jasad Ibunya Belum Ditemukan, Bocah Waowala: Saya Rindu Mama!
Klemensius Tue atau akrab disapa Boleng, berusia 11 tahun, sedang bermain petak umpet bersama seorang temannya di sebuah rumah kecil
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Pencarian Korban Hilang Dihentikan
Tim SAR Gabungan menggelar rapat bersama Pemkab Lembata, kepala desa, dan camat dari wilayah-wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Posko Utama Kantor Bupati Lembata, Sabtu (17/4/2021).
Dari pertemuan tersebut, dihasilkan tiga rekomendasi pasca berakhirnya masa tanggap darurat bencana pertama.
1. Masa pencarian dan evakuasi korban bencana di Kabupaten Lembata dinyatakan selesai pada Sabtu, 17 April 2021.
2. Mulai tanggal 18 April 2021 diberlakukan tahapan-tahapan transisi darurat menuju ke pemulihan.
3. Pemerintah desa dan keluarga korban akan melakukan seremonial adat sesuai dengan tradisi masing-masing desa.
Hasil rekomendasi ini kemudian ditandatangani langsung oleh Sekda Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, R Hadianto, Unsur Pengarah BNPB, Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana, Letda (Inf) Johan Anggora, Danyon 743/PSY Kupang dan para kepala desa wilayah terdampak.
R. Hadianto, Unsur Pengarah BNPB sekaligus Dantim SAR Dog (anjing pelacak) menyampaikan bahwa pencarian korban hilang di wilayah Lembata sangat sulit.
"SAR Dog sudah 38 tahun bekerja namun peristiwa di sini sangat berat di mana kekuatan alam tidak bisa dilawan. Perpanjangan waktu sudah dua kali dilakukan di mana kami juga telah menyisir pantai dari wilayah utara-selatan," katanya.
Bersama Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, pihaknya menyisir pantai mencari korban yang kemungkinan terseret banjir sampai di laut, tapi hasilnya tidak ada.
"Kami apresiasi kerjasama semua pihak termasuk pemangku adat namun hingga saat ini belum ditemukan korban lainnya," ujarnya sedih.
"Sudah 40 tahun pengabdian saya dalam penanganan bencana, pencarian ditempat ini sangat-sangat sulit. Kita doakan agar korban yang belum ditemukan dibukakan pintu sorga oleh Allah SWT," kata Hadianto.
Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana menerangkan upaya pencarian 22 korban yang belum ditemukan sudah dilakukan maksimal di lokasi bencana maupun melalui jalur laut.
Menurutnya, sesuai Undang Undang, operasi pencarian yang dilakukan tim SAR Gabungan hanya berlangsung selama tujuh hari atau seminggu.
"Tapi atas nama kemanusiaan, kami lakukan perpanjangan pencarian dua kali. Ini kita berikan yang terbaik. Terakhir perpanjang sampai hari ini. Saya ucapkan banyak terima kasih terhadap seluruh stakeholder yang sudah terlibat dalam misi kemanusiaan ini," katanya.
Hasil analisa mereka, korban yang belum ditemukan kemungkinan besar terbenam lumpur di dasar laut. Saat banjir bandang menerjang, korban kemungkinan langsung tenggelam lalu terkubur lumpur di dalam laut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/jasad-ibunya-belum-ditemukan-bocah-waowala-saya-rindu-mama.jpg)