Hati-Hati, Erupsi Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Material Pijaran Sejauh 1000 Meter
Hati-Hati, Erupsi Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Material Pijaran Sejauh 1000 Meter
Hati-Hati, Erupsi Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Material Pijaran Sejauh 1000 Meter
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Gunung Ile Lewotolok di kabupaten masih menunjukan aktifitasnya mengeluarkan erupsi dan lontaran material pijaran hingga saat ini. Terbaru, pada Sabtu 17 April 2021, sekira pukul 00.00 WITA, terjadi lontaran material pijaran sejauh 1000 Meter.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, dalam laporannya, mengatakan telah terjadi Letusan disertai dentuman kuat, teramati lontaran material pijar sejauh 1000 meter ke arah timur.
"Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 27.3-27.8 °C dan kelembaban udara 74.2-74.6 %. Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Jumlah letusan sebanyak 1, Amplitudo 29 mm, Durasi 35 detik dengan keterangan Nihil," jelasnya, Sabtu 17 Maret 2021.
Gemuruh gunung Ile Lewotolok ini sempat membuat warga di sekitar gunung hingga ke kota Lewoleba Lembata ikut merasakan getarannya.
Bahkan, sempat terjadi informasi yang tidak akurat terkait dengan adanya banjir ROB sedang mendekati wilayah pesisir pantai Lewoleba. Hal ini menyebabkan warga berhamburan dan berlarian mencari tempat ketinggian agar bisa menyelamtkan diri.
Namun, informasi ini kemudia diketahui merupakan informasi yang tidak benar ( hoax).
"Mlm bapak/ibu. Kami dari PGA Lewotolok. Isu tentang Tsunami tadi adalah Hoax dan tidak benar. Tadi adalah erupsi gunung api disertai dentuman atau gemuruh kuat. Tolong sebarkan informasi ini. Makasih," Himbau Ara Kian
Gunung Ile Lewotolok yang berstatus level III (siaga), sehingga pihak PPGA pun menghimbau, masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok.
Selain itu, masyarakat Desa Jontona, kecamatan Ile Ape Timur, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah G. Ili Lewotolok
Baca juga: Sudah 25 Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Meninggal Dunia, Ini Data Terbaru, Info
Baca juga: Polwan Polda NTT Kembali Beraksi Bahagiakan Anak-Anak di Posko Pengungsian
Himbauan juga terkait dengan potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar G. Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Disampaikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
Petugas PGA Ile Lewotolok mengajak
masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung," pungkas Ara Kian, dalam laporannya. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)
