Penanganan Covid

Vaksin Merah Putih Tuai Pro Kontra,BPOM Tak Yakin,40 Anggota DPR Siap Jadi Relawan,Ini Kata Peneliti

Vaksin Merah Putih Tuai Pro Kontra,BPOM Tak Yakin,40 Anggota DPR Siap Jadi Relawan,Ini Kata Peneliti

Editor: Adiana Ahmad
via Kontan.co.id
Vaksin Merah Putih Tuai Pro Kontra,BPOM Tak Yakin,40 Anggota DPR Siap Jadi Relawan,Ini Kata Peneliti 

Meski masih menuai pro dan kontra, ternyata beberapa anggota DPR RI ingin menjadi relawan uji klinik meski BPOM RI menemukan kejanggalan dalam penelitian dan pengembangan vaksin Nusantara.

Dokumen hasil pemeriksaan tim BPOM menunjukkan berbagai kejanggalan penelitian vaksin.

ILUSTRASI Vaksin: 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Mengenai Vaksin Pfizer, Apakah Aman Bagi Orang Tua?
Pro Kontra Vaksin Merah Putih, 40 Anggota DPR Jadi Relawan, BPOM Ragu, hingga Jawaban Peneliti (Freepik)

Misalnya tidak ada validasi dan standardisasi terhadap metode pengujian. Hasil penelitian pun berbeda-beda, dengan alat ukur yang tak sama.

Selain itu, produk vaksin tidak dibuat dalam kondisi steril. Catatan lain adalah antigen yang digunakan dalam penelitian tidak terjamin steril dan hanya boleh digunakan untuk riset laboratorium, bukan untuk manusia.

Tertulis dalam dokumen tersebut, BPOM menyatakan hasil penelitian tidak dapat diterima validitasnya.

Dalam bagian lain dokumen disebutkan, uji klinis terhadap subjek warga negara Indonesia dilakukan oleh peneliti asing yang tidak dapat menunjukkan izin penelitian.

Bukan hanya peneliti, semua komponen utama pembuatan vaksin Nusantara pun diimpor dari Amerika Serikat.

"Bahwa ada komponen yang betul-betul komponen impor dan itu tidak murah. Plus ada satu lagi, pada saat pendalaman didapatkan antigen yang digunakan, tidak dalam kualitas mutu untuk masuk dalam tubuh manusia," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam rapat dengar dengan Komisi IX DPR RI yang disiarkan secara daring, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo Ikut Vaksinasi, Ketua HPI: Beri Kenyamanan Bagi Wisatawan

Baca juga: Pemerintah Apresiasi Vaksinasi Lansia oleh Lembaga Pendidikan

Tokoh Politik dan 40 Anggota DPRD Relawan Vaksin Nusantara

Terlihat Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Nusantara.

"Ini vaksin Nusantara, saya pertama kali, Insyaallah berhasil," kata Aburizal dalam video tersebut, seperti dilihat Tribunnews, Rabu (14/4/2021).

Tak hanya Ical, Sebanyak 40 anggota DPR RI lintas fraksi menjalani proses vaksinasi menggunakan vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie
Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (tangkap layar video)

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang memimpin rombongan itu mengatakan, proses pertama tahapan vaksinasi menggunakan vaksin Nusantara yaitu pengambilan sampel darah.

Nantinya, setelah sel dendiritik dalam darah diolah selama tujuh hari, barulah vaksin disuntikkan ke dalam tubuh.

"Hari ini saya sudah mengambil sampel darah untuk diolah selama tujuh hari untuk dijadikan vaksin Nusantara yang kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam tujuh hari kedepan," kata Dasco di lokasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved