Krisis Center Dinkes Lembata Disebar ke Posko Pengungsian Bencana Alam

Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata telah membentuk posko krisis center yang disebar di semua pengungsian tanggap darurat bencana

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Mathias AK Beyeng menyebutkan telah dibentuk 5 klaster yang terdiri dari klaster pelayanan, klaster pengendalian penyakit, klaster gizi, klaster kesehatan lingkungan dan klaster kesehatan wanita. 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan tentang penanganan bencana alam, Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata telah membentuk posko krisis center yang disebar di semua pengungsian tanggap darurat bencana di Kabupaten Lembata.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Mathias AK Beyeng menyebutkan telah dibentuk 5 klaster yang terdiri dari klaster pelayanan, klaster pengendalian penyakit, klaster gizi, klaster kesehatan lingkungan dan klaster kesehatan wanita.

"Jadi dinas telah bentuk posko di semua areal bencana dan pengungsian yang menangani klaster tadi," kata Mathias saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Rabu (13/4/2021).

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga mengaktifkan Puskesmas Keliling untuk melayani para pengungsi mandiri. Krisis Center Dinas Kesehatan tersebar di wilayah-wilayah terdampak bencana alam termasuk di wilayah Kedang.

Baca juga: Kemenkumham NTT Verifikasi PBH Kencana Kasih

Baca juga: China beri Ancaman Keras ke Amerika Serikat, Beijing Ingatkan Paman Sam Jangan Main Api di Taiwan

"Kami juga siap ambulans yang stand by untuk pasien rujukan. Untuk petugas stand by. Kami juga dibantu oleh relawan dari TNI AU, AL, organisasi profesi, dan dari relawan lainnya," ujarnya.

Untuk diketahui, BPBD Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 5.846 mengungsi akibat banjir dan longsor minggu lalu. Sebanyak 69 jiwa jadi korban, 46 dinyatakan meninggal dan 22 korban masih dalam pencarian.

Sebanyak 4700 jiwa atau 1442 KK melakukan evakuasi mandiri, 1146 jiwa atau 313 KK tersebar di 9 titik posko pemerintah.

Baca juga: Alumni GMNI Malaka Bantu Korban Bencana di Desa Kaletek

Baca juga: Penjabat Bupati Sumba Barat, Semua Pasien Positif Virus Corona Harus Jalani Karantina Terpusat

Banjir dan longsor juga menghancurkan 64 unit Fasilitas Umum rusak, total rumah yang rusak sebanyak 697. Rusak berat/hanyut sebanyak 367 unit, rumah rusak sedang 185/dan rumah rusak ringan sebanyak 145.

BPBD juga melaporkan rencana relokasi untuk warga terdampak di 10 desa atau relokasi untuk 1549 KK. Sementara itu, total ternak yang hilang juga sebanyak 3097. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Kabupaten Lembata

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved