Seminggu Petrus Menunggu Jasad Istri dan Tiga Anak di Waimatan
Petrus Pulang (49) yang kehilangan istri dan tiga orang anaknya di desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Kepala desa Waimatan Mus Sili Betekeneng mengisahkan detik-detik terakhir dia masih berkoordinasi dengan Randius Rupa.
Dia mengisahkan, hujan lebat terjadi sejak Sabtu (3/4/2021) sore dan kepanikan mulai terjadi pada pukul 23.00 Wita. Hujan lebat terjadi hingga pagi hari. Saat itu, Randius masih mengarahkan warga desa untuk mencari tempat aman agar menyelamatkan diri.
"Saya pikir gunung mau meletus. Waktu itu masih kontak dengan sekdes (Randius) untuk evakuasi warga ke tempat yang aman," kata Mus Betekeneng.
"Pak sek sempat koordinasi warga untuk selamatkan diri. Lampu padam, gemuruh besar, tapi tiba-tiba langsung stop. Saya dapat lontaran batu sekali. Saya kasi bangun ibu, saya bilang ini erupsi kita harus selamatkan diri," kenangnya.
Melalui komunikasi telepon, Randius sempat memberitahukan kalau daya ponselnya tidak bisa bertahan lama lagi.
Mus Betekeneng tidak menyangka kalau itu adalah malam terakhir dia berkomunikasi dengan saudaranya itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)