Bencana Alam NTT

Pasca Banjir, 10 Orang Warga di Desa Amakaka Kabupaten Lembata Hingga Saat Ini Belum Ditemukan

Pasca Banjir, 10 Orang Warga di Desa Amakaka Kabupaten Lembata Hingga Saat Ini Belum Ditemukan

Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Proses evakuasi korban banjir bandang di desa Amakaka, Kabupaten Lembata. 

Pasca Banjir, 10 Orang Warga di Desa Amakaka Kabupaten Lembata Hingga Saat Ini Belum Ditemukan

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hingga hari ke tujuh pasca banjir bandang yang menerjang desa Amakaka, kecamatan Ile Ape, kabupaten Lembata NTT, 10 warga setempat belum ditemukan oleh tim pencari.

"Total 29 orang, sudah di temukan 19, tersisa 10 orang. Rinciannya, masyarakat desa Amakaka 27 dan 2 orang pekerja tower," sebut kepala desa Amakaka, Thomas Tiro, Sabtu 10 April 2021.

Proses pencarian jenazah di lokasi tersebut hingga saat ini terus dilakukan oleh tim gabungan dari nasional maupun pemkab Lembata, juga mengerahkan anjing pelacak.

Baca juga: BRI Cabang Bajawa Gelar Panen Hadiah Simpedes Semester II Tahun 2020

Baca juga: Nilai Penetapan Darurat Bencana Masih Jalan Ditempat, Berikut Rekomendasi WALHI NTT

Thomas juga mengungkapkan, proses relokasi bagi warga terdampak banjir bandang ini juga hingga saat ini belum bisa dilakukan oleh pihaknya, pasalnya masih menunggu kesepakatan lokasi dari pemkab setempat.

Dijelaskannya, untuk saat ini pihaknya berencana melakukan relokasi di kebun milik warga masing-masing, namun rencana tersebut belum sepenuhnya dapat dipastikan, menyusul pembahasan lokasi untuk relokasi belum juga digelar.

Selain rumah warga, dua bangunan umum seperti gereja Santa Stelamaris Lewotolok dan sekolah dasar katolik Lewotolok I juga akan di relokasi ke tempat baru.

Baca juga: Pasca Badai Seroja Muncul Pulau Baru di Ndao NTT

Baca juga: Pemerintah Kecamatan, TNI dan Masyarakat LAUT Tanam Mangrove di Pantai Nanga Pede

Thomas menerangkan, kawasan permukiman tersebut kini berubah jadi kali besar yang tidak dimungkinkan lagi untuk di huni masyarakat.

Ia mengakui, jika semakin lama proses relokasi di biarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan tekanan psikolog baru bagi warga setempat, termaksud dirinya yang juga merupakan salah satu korban banjir ganas ini. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Berita Bencana Alam di NTT

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved