Bupati Anton : 5 Korban Hilang Banjir di Pulau Adonara Akan Tetap Dicari
Bupati Flores Timur, Anton Hadjon menegaskan, lima korban yang hilang saat banjir bandang di Pulau Adonara akan tetap dicari
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA-Bupati Flores Timur, Anton Hadjon menegaskan, lima korban yang hilang saat banjir bandang di Pulau Adonara akan tetap dicari tim di lokasi bencana.
"Lima warga yang hilang dan sampai sekarang belum ditemukan masih terus dilakukan pencarian," kata Bupati Anton kepada wartawan di Larantuka, Sabtu (10/4/2021) siang.
Ia menjelaskan, sesuai data di Posko Bencana Flores Timur korban yang meninggal dunia ada 71 orang.
Di mana para korban meninggal berada di Kecamatan Adonara Timur, Ile Boleng dan Wotan Ulunmado.
Baca juga: Setelah Tujuh Hari, Korban Bencana Yang Terisolir di Kabupaten Kupang Akhirnya Terima Logistik
Baca juga: Promo Indomaret untuK Besok Senin 12 April 2021, Masker Beli 2 Dapat 3, Minyak Goreng Murah
Sedangkan untuk posko pengungsian bagi korban banjir di Kecamatan Adonara Timur ada di Kapela Wailingo, Posyandu Waiburak, SDI Waiburak, MAN I Flotim, Kantor Desa Lamahala, Ikatan Keluarga Jawa, SMA Surya Mandala dan Masjid Riangmuka.
Di Kecamatan Ile Boleng ada di Balai Desa Nelelamawangi, SDN Nelelamawangi dan Posko Neleblolong. Sedangkan di Kecamatan Wotan Ulunmado tersebar di rumah penduduk.
"Total pengungsi di lokasi penampungan dan rumah warga ada 1.389 pengungsi. Perlu saya tegaskan semua korban banjir akan diberikan perhatian. Perhatian kepada warga akan menjadi perhatian pemerintah. Kami lagi data semua korban dan akan diberikan bantuan tanggap darurat," paparnya.
Baca juga: Balai Anak Naibonat di Kupang Beri Layanan Psikososial bagi Anak Korban Bencana
Baca juga: Komunitas Bhayangkara Pasola Trail Adventure Peduli Bencana Bantu Korban Bencana Sumba Timur
Ia pun menegaskan, dirinya bersama Kepala BNPB, Doni Munardo telah melakukan pemantauan di lokasi banjir bandang di Pulau Adonara menggunakan pesawat lalu menggunakan sepeda motor ojek guna melihat langsung kondisi jalan dan korban bencana.
"Kami terus bekerja dan berkoordinasi dengan Pemporv NTT dan Pemerintah Pusat pasca bencana," ujarnya.
Ia berharap warga tetap tenang dan waspada terhadap bencana karena cuaca belum menentu.
"Saya harap warga tetap tenang dan waspada. Kendala kita di lapangan soal akses jalan yang longsor dan tertutup batu. Bahkan ada jembatan yang ambruk usai banjir. Maka itu, semua kerusakkan telah kami data agar ditangani," paparnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)