Bencana Alam NTT

Ratusan Warga Korban Bencana Badai Siklon Masih Berlindung di Atap Paroki St Petrus Tarus

Ratusan Warga Korban Bencana Badai Siklon Masih Berlindung di Atap Paroki St. Petrus TarusWarga masyarakat Noelbaki, Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang,

Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RAY REBON Foto kiriman Humas Basarnas Kupang
Korban Bencana Badai Siklon Masih Berlindung di Atap Paroki St Petrus Tarus 

Ratusan Warga Korban Bencana Badai Siklon Masih Berlindung di Atap Paroki St. Petrus Tarus

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Warga masyarakat Noelbaki, Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, hingga saat ini tetap mengungsi di Paroki St. Simon Petrus Tarus, akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi minggu 4 April 2021 malam dampak badai siklon tropis Seroja.

Badai Siklon Tropis Seroja terjadi di NTT, mengakibatkan banyak daerah-daerah yang mengalami kerusakan parah mulai dari pemukiman wilayah, kerusakan fasilitas umum, hingga menelan korban jiwa di beberapa daerah di NTT.

Akibat dari badai Siklon Tropis Seroja terjadi di NTT, banyak warga yang mengungsi, salah satunya warga masyarakat di Kabupaten Kupang, tepatnya di Desa Noebaki tepatnya di Kamp pengungsi belakang terminal Noebaki.

Baca juga: Ratusan Warga Korban Bencana Badai Siklon Masih Berlindung di Atap Paroki St Petrus Tarus

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa 6 APril , terlihat banyak warga masyarakat mulai dari belita hingga lanjut usia (lansia) berada di lokasi Paroki St. Simon Petrus Tarus sedang duduk bercerita satu dengan yang lain.

Nampak juga di lokasi gereja, anak-anak yang sedang asik bermain tanpa merasa cemas dengan situasi bencana yang belum lama berlalu dari kehidupan mereka.

Baca juga: Isu Tsunami, Ratusan Warga Pasir Panjang Kota Kupang Mengungsi ke Bukit, Kaki Terluka Tertusuk Duri

Lokasi Paroki St. Simon Petrus Tarus menjadi teman yang aman, karena terlihat para warga yang tetap tersenyum, tertawa, dan anak-anak pun bermain sambil berlari seolah-olah tidak ada rasa kegelisahan dari rawut muka mereka.

Terpantau juga, saat Pos-Kupang.Com berada di lokasi, warga masyarakat sedang menyantap makanan yang dihidangkan oleh OMK Paroki dengan begitu menikmati, walaupun hidangannya ala kadarnya.

Joao De Jesus, warga korban bencana menyampaikan kepada Pos-Kupang.Com bahwa, hujan disertai angin kencang pada minggu 4 April  pagi berlangsung hingga sore hari, ditambah lagi ada gemuru laut serta kepanikan warga dengan isu-isu bahwa bendungan tilong akan jebol, maka semua warga lari untuk mencari tempat berlindung.

Disaat warga mulai melarikan diri dari dalam rumah atau dari lokasi tersebut, kata Joao, angin kencang mulai menghancurkan atap rumah warga dan banjir mulai masuk ke dalam rumah warga, dan kejadian pohon-pohon mulai berjatuhan, mengakibatkan semua warga di lokasi tersebut bergegas lari mencari tempat berlindung.

Semua warga yang sudah menyelamatkan diri dengan lari dari situasi tersebut, menurut Joao, sebagian warga langsung lari menuju paroki, dan sebagian lagi lari berlindung di Monas atau noelbaki bagian dalam.

Baca juga: Longsor Tutupi Jalani Negara Ruteng-Reo, Arus Transportasi Lumpuh Total

Namun, kata Joao, warga yang berlindung di Monas sudah pulang kembali ke rumah masing-masing, karena tempat yang dijadikan untuk berlindung, pemiliknya menyuruh supaya keluar, karena akan dilanjutkan pekerjaan rumah tersebut.

Menurut Joao, mereka masih berada dilokasi gereja, karena mereka masih menunggu instruksi dari pihak gereja, apabila cuacanya sudah membaik, maka mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

Dikatakan Joao bahwa, hari ini semua laki-laki kembali ke lokasi untuk membersihkan rumah-rumah dari kotoran banjir maupun kayu-kayu yang jatuh akibat badai siklon tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved