Seorang Nelayan Ditemukan Meninggal di Belakang SPBU Kelurahan Nun Baun Sabu
Korban ditemukan diantara tembok penahan gelombang dalam posisi tertelungkup dan wajah membentur lantai penahan gelombang
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
"Kami paham perasaan dan kondisi keluarga namun kita perlu bersabar menunggu tim gugus tugas agar memeriksa korban. Jika korban negatif dari covid maka jenazah bisa langsung dibawa pulang. Kita taat dan ikuti prosedur dari tim gugus tugas penanganan covid-19," ujar Kapolsek Alak saat menenangkan protes keluarga korban.
Keluarga korban protes dan kuatir kalau jenazah korban di covid-kan.
"Dia (korban) sehat-sehat. mungkin dia jatuh karena licin dan meninggal jadi tidak mungkin terkena covid-19," ujar Hengky, salah satu kerabat korban.
Sementara istri korban terus menangis meminta agar jenazah suaminya segera dibawa pulang ke rumah.
Tim gugus tugas pun datang ke lokasi kejadian melakukan identifikasi. dalam pemeriksaan tersebut, korban dinyatakan negatif covid sehingga jenazah korban langsung dievakuasi kerabat korban dengan mobil ambulance ke rumah duka.
Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan mengakui kalau pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dan selalu berkoordinasi dengan tim gugus tugas jika ada kejadian penemuan mayat.
"Kita koordinasikan dengan gugus tugas guna mencegah hal yang tidak kita inginkan," tandasnya.
Baca juga: Valentiara Rambu Mbuana Tidak Menyangka Jadi Runner Up Puteri Pariwisata Nusantara
Baca juga: Pengamat Politik, Ahmad Atang : Proses Hukum Dimaknai Sebagai Upaya Final Mencari Keadilan
Baca juga: Ribuan Nelayan NTT Menang Gugatan Kasus Tumpahan Minyak di Pengadilan Australia
keluarga juga sudah menolak otopsi dan visum sehingga aparat kepolisian menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)