Berita NTT Terkini

Tanggul di Pahunga Lodu Sumba Timur Jebol 

Tanggul Waduk Kirialli di Desa Palanggai, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur jebol akibat banjir

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Tanggul di Pahunga Lodu Sumba Timur Jebol 
Dokumentasi Ayub Tay Paranda
Kondisi tanggul Waduk Kiriali di Desa Palanggai, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur jebol akibat banjir, Jumat (19/3/2021).

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Tanggul Waduk Kirialli di Desa Palanggai, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur jebol akibat banjir yang melanda wilayah setempat. Kondisi ini bisa berdampak pada areal persawahan warga di musim kemarau.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ayub Tay Paranda, Jumat (19/3/2021).
Menurut Ayub, dirinya mendapat laporan dari petani setempat, yakni Umbu Mesak Hanggawali, bahwa tanggul Waduk  Kirialli yang terletak di Desa Palanggai, Pahunga Lodu jebol akibat banjir.

"Curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi di wilayah Pahunga Lodu menyebabkan tanggul  waduk ini ambruk. Beberapa saat tanggul itu ambruk, petani langsung laporkan kepada saya," kata Ayub.

Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Mabar Turun

Dijelaskan, waduk itu dibangun sekitar tahun 1995 dengan dana yang bersumber dari APBN. Lebih lanjut dikatakan, waduk itu mengairi areal persawahan dengan luas sekitar  75 hektar.

"Saat mendapat informasi itu, saya juga langsung melanjutkan informasi itu kepada Dinas PUPR Sumba Timur. Harapan saya pemerintah segera mengambil langkah untuk memperbaikinya," jelas Ayub.

Dikatakan, selain menginformasikan ke PUPR Sumba Timur, dirinya juga langsung menginformasikan ke Dinas Pertanian dan Pangan  setempat.

Baca juga: Pj Kades Persiapan Warloka Pesisir Harap Infrastruktur Desa Diperhatikan

"Kita minta agar dinas teknis baik Dinas  PUPR dan Dinas Pertanian dan Pangan segera ke lokasi untuk melihat kerusakan tersebut.

"Kondisi ini kalau tidak segera ditangani,  maka areal persawahan di wilayah itu terancam kering," ujarnya.

Ayub mengatakan, petani setempat sangat kuatir jika sawah mereka terancam kering. "Saat ini ada tanaman padi yang baru ditanam dan ada juga yang sudah masuk fase generatif,bahkan ada yang siap panen,"ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved