Cuma Pria Ini yang Berani Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri, Kini Kritik Keras Erick Thohir, Siapa?

Cuma Pria Ini yang Berani Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri, Kini Kritik Keras Erick Thohir, Siapa?

Editor: maria anitoda
KOMPAS.com/ IMAM ROSIDIN
Cuma Pria Ini yang Berani Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri, Kini Kritik Keras Erick Thohir, Siapa? 

Adian lahir di Manado pada tanggal 9 Januari 1971, ia merupakan anak dari pasangan Ishak Parluhutan Napitupulu dan Soeparti Esther.

Ayahnya merupakan seorang pegawai negeri sipil di Kejaksaan Republik Indonesia, Ishak pernah menjadi Kepala Kejaksaan Negeri di sejumlah kota, di antaranya di Kotamobagu, Barabai, dan Kupang,

Adian kecil pun ikut orang tuanya yang selalu berpindah tugas ke beberapa kota tersebut.

Ayahnya wafat pada tahun 1981 ketika ia bekerja di Kejaksaan Agung di Jakarta.

Baca juga: Keinginan Aurel Didampingi Krisdayanti dan Ashanty di Pelaminan, Putri Anang Rela Izin Raul Lemos

Baca juga: Akhirnya Jokowi Buka Bicara Soal Tragedi Tim Indonesia di All England, Bikin Merinding Saat Ucap Ini

Baca juga: Ketum Demokrat AHY Semakin Optimis Setelah Mendapat Dukungan dari Milenial, Mengapa?

Adian menyelesaikan sekolah dasarnya di SDN 01 Ciganjur, Jakarta dari tahun 1979 sampai 1985, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 166 Jakarta dari 1985 hingga 1988, dan terakhir bersekolah di SMA Negeri 55 Jakarta dan tamat pada tahun 1991.

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1991, karena berbagai macam kegiatan aktivismenya, ia baru dapat menyelesaikan studi S1-nya tersebut pada tahun 2007.

Karier Politik

Adian besar di dunia gerakan mahasiswa.

Salah satu kiprahnya adalah menggagas berdirinya FORKOT sebagai organisasi mahasiswa yang paling lantang meneriakan agar Soeharto mundur dari kekuasaannya.

Baca juga: Keinginan Aurel Didampingi Krisdayanti dan Ashanty di Pelaminan, Putri Anang Rela Izin Raul Lemos

Baca juga: Akhirnya Jokowi Buka Bicara Soal Tragedi Tim Indonesia di All England, Bikin Merinding Saat Ucap Ini

Baca juga: Mengandung Babi, MUI Malah Bolehkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya

Disela-sela kesehariannya sebagai aktivis, pada tahun 1996 Adian sempat membentuk Lembaga Bantuan Hukum Nusantara Jakarta (LBHN).

Lembaga ini terlibat aktif dalam pendampingan terhadap korban lintasan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Desa Cibentang, Parung, Bogor, Jawa Barat.

Di tahun 2009 Adian bersama beberapa rekan lainnya mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA).

Melalui BENDERA ini Adian dan rekan-rekannya sempat membuat heboh dengan mengungkap aliran dana Century ke beberapa pejabat negara, meski pada akhirnya semua nama yang dirilis oleh BENDERA membantah tudingan tersebut.

Adian memperjuangkan cita-citanya hingga sempat ikut bertarung dalam bursa pencalegan tahun 2009 meskipun gagal.

Di tahun 2014 akhirnya Adian berhasil terpilih menjadi anggota legislatif dengan nomor urut 2 PDI Perjuangan Daerah Pemilihan JABAR V hingga sekarang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved