Vaksin Corona

Awas, Jangan Konsumsi Obat Pereda Nyeri Sebelum Vaksin, Pakar Ungkap Alasannya

Awas, Jangan Konsumsi Obat Pereda Nyeri Sebelum Vaksin, Pakar Ungkap Alasannya

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Personel Satuan Tugas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY telah mendapat vaksin pencegahan Covid-19 di Rumah Sakit Tentara (RST) Tingkat IV Atambua Kecamatan Atambua Kabupaten Belu NTT, Jumat (12/3/2021). 

Awas, Jangan Konsumsi Obat Pereda Nyeri Sebelum Vaksin, Pakar Ungkap Alasannya

POS-KUPANG.COM -Ini peringatan untuk kamu yang akan menerima vaksin corona atau vaksin covid-19.

Awas, jang konsumsi obat pereda nyeri sebelum vaksin. Pakar ungkap alasannya.

Sebelum menerima vaksi corona atau covid-19 sebaiknya memperhatikan beberapa hal penting untuk mencegah terjadinya efek samping setelah vaksinasi.

Beberapa efek samping yang mungkin dirasakan seperti nyeri. Beberapa orang meminum obat pereda nyeri sebelum menjalani suntik vaksin.

Baca juga: Mengandung Babi, MUI Malah Bolehkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya

Baca juga: Di Ngada, Bupati dan Wakil Bupati Serta Pimpinan OPD Disuntik Vaksin Sinovac

Lalu benarkah cara demikian?

Pakar Virologi dan Imunologi UGM, Mohamad Saifudin Hakim menjelaskan melalui laman ugm.ac.id bahwa obat pereda nyeri sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum vaksin, kecuali ada anjuran dari dokter karena kondisi khusus.

"(Sebab) sakit yang muncul setelah suntikan vaksinasi adalah kondisi yang normal," ungkapnya.

Adapun beberapa efek samping yang umum dialami setelah vaksinasi Covid-19, seperti sakit kepala, mual, nyeri di tempat suntikan, mengantuk, hingga nyeri otot.

Wajar jika beberapa orang ingin mengantisipasi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang mungkin timbul setelah disuntik vaksin, namun belum jelas bagaimana obat-obatan tersebut memengaruhi kemampuan vaksin untuk membuat antibodi penting melawan Covid-19.

"Beberapa penelitian kecil pada anak-anak yang berkaitan dengan vaksin biasa (bukan vaksin Covid-19) menunjukkan bahwa konsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen sebelum disuntik vaksin dapat sedikit mengurangi respons antibodi tubuh."

"Tapi tidak ada yang benar-benar tahu apakah ini memiliki signifikansi klinis dan tidak pernah dipelajari dalam skala klinis," ungkap spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD, kepada Prevention.

Senada dengan Schaffner, asisten profesor penyakit menular dari Rutgers New Jersey Medical School, David Cennimo, MD menyarankan untuk berhati-hati dan menghindari meminum obat-obatan tersebut sebelum divaksinasi karena ada beberapa potensi risiko yang berkaitan dengan efektivitas vaksin.

"Dikhawatirkan melakukan hal ini (mengonsumsi pereda nyeri sebelum disuntik vaksin) dapat membuat vaksin kurang efektif," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved