Terkuak Isi Pembicaraan Anies Baswedan dan Luhut Pandjaitan, Hal yang Sangat Penting & Serius, Apa?
Terkuak Isi Pembicaraan Anies Baswedan dan Luhut Pandjaitan, Hal yang Sangat Penting & Serius, Apa?
Ada tiga hal yang dibicarakan Anies dengan Luhut, pertama mengenai pengendalian banjir, kedua soal pengembangan transportasi yang terintegrasi, dan terakhir dengan nasib pariwisata di Kepulauan Seribu.
Baca juga: Betah Menjanda Ternyata Alasan Mengejutkan Veronica Tan Tak Nikah Lagi Bikin Syok, Ada Nama Ahok?
Baca juga: Video Singkat Nadya Arifta Pacar Kaesang Pangarep Langsungkan Bridal Shower Bareng Temannya Disorot
Baca juga: Rapat Komisi III DPR Bersama Menkumham Yasonna Laoly, Konflik Partai Demokrat pun Disingung
Baca juga: Siswa SMKN 3 Maumere UKK Bersama Dunai Industri dan Dunia Kerja, Ini Tujuannya
Baca juga: Jelang Pengumuman Hasil Sengketa Pilkada, Polri dan TNI Turunkan Kekuatan Penuh di Malaka
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Publik Tanah Air heboh lagi, ketika Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis melontarkan pernyataan menohok, yang meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pernyataan Gerindra yang meminta Anies Baswedan mundur itu menimbulkan spekulasi bahwa Gerindra akan menelikung Anies Baswedan pada pilgub DKI 2022 serta mendorong kadernya maju menjadi calon gubernur.
Meski demikian, pernyataan Ali Lubis tersebut telah diklarifikasi oleh DPP Gerindra.
DPP Gerindra juga telah menegur Ali Lubis atas lontaran pernyataannya tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan tujuh penghargaan sebagai Kota Peduli HAM dari Kemenkumham (Twitter Anies Baswedan)
Sebelumnya Ali meminta agar Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatan gubernur.
Awalnya Ali menyoroti banyaknya peraturan dan ancaman sanksi yang dirumuskan Anies namun tidak mampu meredam penyebaran virus. Bahkan rem darurat pun dilakukan, tapi tetap tak maksimal hasilnya.
Sampai pada akhirnya tersiar kabar Anies meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih koordinasi penanganan covid-19 di Jakarta.
Alasan pemerintah pusat mengambil alih supaya ada peningkatan fasilitas kesehatan di rumah sakit di sekitar daerah penyanggah Jakarta tidak tepat.
Baca juga: Betah Menjanda Ternyata Alasan Mengejutkan Veronica Tan Tak Nikah Lagi Bikin Syok, Ada Nama Ahok?
Baca juga: Dinas PPO Matim Gelar Rapat Evaluasi Try Out USBD & Verifikasi soal USBD Tingkat SMP Tahun 2021
Baca juga: Rapat Komisi III DPR Bersama Menkumham Yasonna Laoly, Konflik Partai Demokrat pun Disingung
Sementara pasien dari luar Jakarta yang datang ke rumah sakit akibat terpapar virus Covid-19 karena banyaknya rumah sakit rujukan di Jakarta sebagaimana Keputusan Gubernur Nomor 492 tahun 2020 tentang perubahan atas Keputusan Gubernur No. 378 tahun 2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Coronavirus Disease (Covid-19).
“Terkait hal di mana Anies meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih kordinasi Penanganan Covid 19 di Jakarta, menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies nyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur,” kata Ali.
Sementara itu, sejumlah pihak yang selama ini kontra terhadap Anies Baswedan menjadikan pernyataan Ali sebagai pembenaran atas apa yang mereka duga selama ini.
Dosen Universitas Indonesia sekaligus ahli komunikasi, Ade Armando bahkan menyebutkan bahwa pernyataan dari Ali tersebut membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak punya kualitas menjadi seorang gubernur.
"Bahkan pendukung Anies pun kini sadar bahwa sang Gubernur memang tidak berkualitas," tulis Ade Armando menanggapi pemberitaan soal Ali yang meminta Anies Baswedan mundur.
Seorang Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando, menyebut jika pemerintahan Anies buruk dan bermuatan politik. (Kolase Warta Kota)
DPP Gerindra Tegur Ali Lubis