Berita NTT Terkini
Petrus Lelaona Ditemukan Tak Bernyawa di Lamahora Lembata
Petrus Boli Lelaona (60), warga kelurahan Lewoleba Timur, Kabupaten Lembata, ditemukan tak bernyawa di sebelah timur Bandara Wunopito
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Petrus Boli Lelaona (60), warga RT. 19, RW. 04, kelurahan Lewoleba Timur, Kabupaten Lembata, ditemukan tak bernyawa di sebelah timur Bandara Wunopito, Kelurahan Lewoleba Timur, Kamis (04/03/2021) sore, sekitar pukul 15.30 Wita.
Petrus ditemukan tergeletak dengan posisi tertelungkup di tengah setapak berlumpur oleh empat orang gadis yang hendak jalan-jalan ke pantai di sekitar kompleks bandara Wunopito.
Keempat orang gadis itu yakni Kristina Beku (26), Bernadete Gelu Roning (22), Agustina Habu (21) Yohana Tuto Luon (20).
• Tanggapan Sekda Lembata Soal Pengangkatan Kadis Berstatus Tersangka Proyek Awololong
“Kami jalan-jalan ke panti mau foto-foto, tapi di tengah jalan kami kaget lihat ada mayat dan langsung lari untuk beritahu warga terdekat," ujar Yohana Luon yang mengaku pertama kali melihat mayat tergeletak di sekitar lokasi penemuan.
Kasat Reskrim Polres Lembata Iptu Komang Sukamara memimpin langsung proses evakuasi mayat untuk dibawa ke RSUD Lewoleba sebelum disemayamkan di kediaman Almarhum Petrus.
Sementara itu, Bartholomeus Beraheng Manuk (39) ipar almarhum menyatakan, selama ini Petrus memiliki riwayat sakit yakni mengalami stroke ringan sekitar setahun yang lalu dan sakit gula darah. Sejak saat itu, Petrus pun berhenti bekerja sebagai sopir.
• Duta BPJS Kesehatan Terima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
“Karena stroke ringan jadi sering jalan-jalan pagi, kadang istrinya cari, dan sering tersesat karena bingung," ujar Bartholomeus kepada wartawan di lokasi penemuan.
Dia keluar dari rumah untuk berolahraga pada pagi tadi sekira pukul 06.00 Wita dan tak pulang ke rumah hingga ditemukan meninggal dunia.
Diketahui, Petrus adalah seorang sopir yang cukup dikenal di Lembata era 1990-an hingga awal tahun 2000-an.
Petrus atau populer dengan sapaan Om Pit, dikenal sebagai sopir Gading Mas, salah satu dari belasan dump truk penumpang di Lembata saat itu. Sebelum menderita stroke Om Pit juga masih bekerja sebagai sopir pada PT Trans Lembata. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)