Opini Pos Kupang
Kerumunan, Corona dan Spontanitas Warga Tenggelamkan Napun Gete
Kerumunan, Corona dan spontanitas warga ramai diperbincangkan oleh berbagai pihak seusai kunjungan Presiden RI, Joko Widodo
Para nitizen di media sosial dan media arus utama terus memperbincangkan tentang corona. Pelanggaran atas protokol kesehatan menjadi perhatian para nitizen, tidak hanya para dokter, epidemilog dan pihak yang berwewenang di berbagai tingkatan pemerintahan di negara ini. Perbincangan terkait pelanggaran protokol kesehatan menunjukkan kesadaran kita akan pentingnya komunikasi kesehatan.
Dalam perspektif komunikasi kesehatan, kepanikan warga sedapat mungkin dapat diminimalisir melalui perbincangan dan pemberitaan yang bertanggungjawab. Berita yang bertanggungjawab adalah berita yang tidak memicu kepanikan apalagi berita itu adalah berita bohong yang sengaja dibuat agar warga menjadi panik.
Warga yang menghadapi serangan virus corona membutuhkan informasi yang pasti serta langkah-langkah praksis yang harus mereka lakukan demi menghadapi wabah corona.
Komunikasi kesehatan yang dijalankan oleh berbagai media harus dapat membangkitkan solidaritas warga untuk bersama menghadapi dan memerangi virus corona.
Warga perlu terus diedukasi untuk taat pada protokol kesehatan dan optimis terhadap imunitas tubuhnya agar tahan melawan serangan virus corona. Optimisme warga dapat meningkatkan imunitas tubuh tetapi itu saja tidak lah cukup. Optimisme warga perlu dilengkapi dengan doa serta perilaku hidup sehat, menjaga jarak, menghindari kerumunan ketika berinteraksi dengan orang lain.
Air yang mengalir dari Napun Gete juga mampu memberikan optimisme bagi warga dan para petani serta generasi muda. Air yang dibendung dan kemudian dikelola melalui sistem irigasi modern akan memberikan multiplayer effect bagi segenap warga. Napun Gete jangan sampai ditenggelamkan oleh kealpaan kita untuk berpikir dan bergotong-royong. (*)