Ini Yang Disampaikan Rm Marthin Chen Untuk Bupati dan Wakil Bupati Yang Akan Dilantik

Kedua, pendidikan yang komprehensif tidak hanya sekolah juga terpenting lembaga keluarga. Etos disiplin dan kerja misalnya bertumbuh dlm keluarga.

Ketiga, melibatkan semua pihak dalam membangun. Gereja dan masyarakat perlu diajak dan didorong sebab Pembangunan tak bisa hanya dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati serta Pemerintah saja.

Kelima, mencari sumber pembiayaan selain dari APBD. Pinjaman yang rasional dan efektif untuk pembangunan jalan, air, dan pertanian.

Keenam, mengefisienkan dan mengefektifkan anggaran. Stop belanja dan perjalanan dinas yang tak perlu, termasuk berantas korupsi.

Ketujuh, mengawal seluruh proses pembangunan termasuk pelaksanaan proyek-proyek yang bertanggungjawab.

ketika ditanya apa yang menyebabkan tidak akurnya Bupati dan Wakil Bupati, Kata Rm Marthin, pertama karena kurangnya komunikasi dan mempercayai tukang bisik masing-masing.

Kedua, keterikatan pada tim sukses dan keluarga besar pendukung masing-masing. Keempat, egoisme yang berakibat pada monopoli pengambilan keputusan dan monopoli pengelolaan birokrasi dan program.

Dan keenam, kurangnya komitmen pelayanan dan bonum commune. Keduanya sibuk bertengkar bila tak mengabdi rakyat tapi memperebutkan kuasa di proyek.

Menurut Rm Marthin, agar hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati tetap akur hingga akhir masa jabatan, maka solusinya pertama, dialog dan komunikasi tetap dan intensif dalam segala hal.

Kedua, utamakan bonum commune bukan kepentingan kepala keluarga dan diri. Ketiga, pengembangan relasi personal melalui kebiasaan sederhana seperti jadwal coffee morning, ngobrol atau olahraga bersama dan lain sebagainya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)