Timor Leste Jadi Medan Pertempuran PD II, Ini Anak Timor Pertaruhkan Nyawa Bantu Pasukan Australia

Kisah Anak Laki laki Timor yang Pertaruhkan Nyawa Bantu Pasukan Australia Dikenang Sepanjang Masa

Editor: Hermina Pello
intisari.grid.id
Akiu adalah criado keturunan Cina dan Timor. (ilustrasi) Sejarah Timor Leste Jadi Medan Pertempuran Perang Dunia II, Kisah Anak Laki-laki Timor yang Pertaruhkan Nyawa Bantu Pasukan Australia Dikenang Sepanjang Masa 

Ayahnya, Letnan David Dexter, rupanya adalah salah satu dari komando di Skuadron 2/2.

"Pada tahun 1941, Australia, di bawah tekanan Inggris, memutuskan untuk membuat beberapa pasukan komando; itu belum pernah dilakukan oleh Angkatan Darat sebelumnya," kata Dexter kepada Radio ABC Perth.

Skuadron 2/2 pun dikirim ke Timor Leste, dan ketika Jepang menyerbu wilayah

itu, unit inilah yang berhasil bertahan paling lama di sana.

"Setiap unit Australia, Inggris, Belanda di wilayah itu menyerah - kecuali unit 2//2nd," katanya.

Skuadrton 2/2 adalah sebuah unit kecil yang terdiri dari sekitar 270 orang yang dikirim dalam misi rahasia ke Timor Portugis.

Letnan Dexter dan anggota skuadron lainnya bersembunyi di perbukitan dan menjadi pejuang gerilya saat Jepang menduduki Dili.

"Mereka sangat bergantung pada niat baik dan dukungan aktif dari rakyat Timor dan khususnya criado," kata Dexter. "Kalau tidak, mereka tidak akan selamat."

Criado adalah anak laki-laki Timor berusia sekitar 13 tahun yang mengikatkan diri pada pasukan komando Australia dan membawa paket serta senjata mereka selama berbulan-bulan bersembunyi di perbukitan.

Meski kata criado berarti pelayan dalam bahasa Tetun, Dexter mengatakan hubungan ini lebih dekat dengan hubungan saudara.

Komando dan tentara kriado mengobarkan perang gerilya dengan Jepang selama berbulan-bulan; beberapa ratus orang melawan kekuatan ribuan.

"Criado itu benar-benar penting dalam pergi ke sebuah desa terlebih dahulu
untuk mengetahui apakah itu ramah dan mencari tahu apakah patroli Jepang
akan datang," kata Dexter.

"Mereka adalah mata dan telinga dan pengumpul makanan.

"Selama dua bulan pertama, orang Australia tidak punya persediaan,"
ungkapnya.

Kisah serupa tentang bantuan orang Timor untuk pasukan komandi Australia
diungkapkan oleh Jack Hanson, tentara Australia dari kompi independen
Skuadron Komando 2/2 yang selamat.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved