Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: Cetak 1.110 Desa Tangguh Wisata

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: Cetak 1.110 Desa Tangguh Wisata

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/INTAN NUKA
Wawancara jurnalis Pos Kupang, Annie Eno bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa dalam Ngobrol Asyik Pos Kupang, Rabu (3/2/2021). 

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: Cetak 1.110 Desa Tangguh Wisata

POS-KUPANG.COM - PANDEMI Covid-19 yang merebak sejak Februari 2020 mengguncang sektor pariwisata Indonesia, termasuk NTT. Objek wisata ditutup. Wisatawan pun menurun drastis. Tak ingin terus terpuruk, perlahan namun pasti pemerintah merumuskan formula baru untuk menggairahkan pariwisata.

Upaya ini dilakukan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bagaimana potret pariwisata NTT tahun 2021? Apa strategi untuk membangkitkan sektor pariwisata?

Gelap dan Buruknya Jalan Menuju TPU Oebaki

Jurnalis Pos Kupang, Ani Eno Toda mewawancarai Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa dalam acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Rabu (3/2). Berikut petikannya:

Seperti apa proyeksi pariwisata NTT tahun 2021?

Tahun 2021 kami memiliki ekspektasi cukup baik mengingat di periode 2020 itu NTT sempat menjadi daerah yang relatif sedikit masyarakat yang terpapar Covid-19, jadi aman.

Tahun 2020 Pemkab Sumba Timur Berhasil Tekan Angka DBD dengan PSN

Kami cukup kaget menginjak Desember 2020 ke Januari 2021 mengalami perubahan. Mengapa saya katakan ada ekspektasi? Kan ini sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan dalam APBD Provinsi NTT tahun 2021 yang menempatkan sebuah kerangka kerja pembangunan pariwisata termasuk yang lain dengan target-target yang lebih besar untuk mengejar ketertinggalan.

Kami selalu ada dua pilihan sebagaimana yang dilakukan di 2020. Pada saat alami pandemi Covid-19, kita harus konsolidasi betul bagaimana kita meningkatkan kualitas destinasi, jadi kita tidak terbelenggu. Memang wisatawan tidak datang, tapi bagaimana kita membenahi destinasi, manajemen, infrastruktur yang akan mendukung pencapaian target pariwisata.

Ada kabar gembira pada tahun 2021 sesuai dengan publikasi majalah Lonely Planet, NTT juga termasuk salah satu tujuan utama pariwisata dunia, melanjutkan apa yang menjadi pilihan wisatawan mancanegara di 2020. Tentu dengan kondisi Covid-19 ini bukan saja terjadi di NTT tapi seluruh dunia. Tentu berpengaruh pada bagaimana kita melakukan penataan terutama revitalisasi kebijakan terkait pengembangan, seperti bagaimana destinasi harus dibenahi, mendorong dan memperluas intensitas digital promo, serta ekonomi kreatif.

Bagaimana dengan pelaku ekonomi kreatif?

Ada fenomena baru dengan adanya Covid-19, yang mana pelaku ekonomi kreatif melangkah lebih cepat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Kalau ingin eksis ekonomi, mereka harus mengembangkan ekonomi digital.

Kita bersyukur gubernur mendorong ini dan meluncurkan digital terkait UMKM. Dan, kita sedang menjajaki bagaimana mengembangkan desa wisata tangguh; ada 1.110 desa nanti. Kami juga kerja sama intensif dengan pemerintah desa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

NTT kan sebagai salah satu destinasi super prioritas. Jadi, kami tetap mendorong agar memanfaatkan momentum kondisi yang ada untuk membangun fisik sehingga pada saat normal, pariwisata kita bisa lebih optimal.

Itu bagian dari strategi memulihkan pariwisata NTT?

Benar. Ada satu aspek dengan adanya kondisi Covid-19 ini, yakni kebijakan Gubernur NTT mengenai gerakan budaya bersih sebagai salah satu pendorong destinasi wisata atau industri pariwisata membangun karakter bersih yang harus dilakukan. Karena, ke depannya bagi setiap industri pariwisata, destinasi wisata harus lolos standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved