Opini Pos Kupang
Menjaga Peradaban Webiku-Wehali
Zaman sudah berubah dan situs-situs budaya yang sakral sudah tidak banyak diketahui generasi muda
Di Webiku, ketiga kekuatan spiritual adat ini terwujud di dalam tiga Tafatik yaitu : (1) Tafatik Maromak atau Rabasa Ha'in; (2) Tafatik Kaberan Rai () dan (3) Tafatik Uma Klaran (Ferik Ha'in We Klaran).
Ketiganya merupakan sebuah model keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam darat (rai klaran) dan alam laut (tasi no meti). Ketiga Tafatik tersebut adalah para penjaga peradaban di tengah gelombang perubahan dunia.
Karena itu tidak heran jika sejak awal para pemangku adat khususnya Nai Rabasa Ha'in sebagai pemangku adat Tafatik Maromak bersama masyarakat adat di pesisir pantai selatan sangat tegas menolak kehadiran PT.
Inti Daya Kencana (IDK) karena peranannya untuk memastikan keseimbangan alam semesta terutama di wilayah pantai selatan (tasi ktuik, meti ktuik).
Alam pantai selatan adalah wilayah yang sakral dengan situs-situs yang menjadi tempat ritual adat Nai Rabasa Ha'in bersama para pemangku adat lainnya secara turun-temurun.
Selain itu, untuk bertani (halo to'os no ko'a tua) sudah ada wilayahnya. Untuk mencari ikan atau hasil-hasil laut pun sudah ada tempatnya. Akan tetapi membuldozer hutan mangrove dengan merusak situs-situs adat yang sakral tentu tidak bisa diterima baik dari sisi kebudayaan maupun lingkungan hidup.
Pemerintahan Kabupaten Malaka yang baru nanti diharapkan mampu menyerap sisi subtil dari kebijaksanaan adat dan kebudayaan seperti ini sehingga apapun rencana pembangunan yang hendak dilakukan tidak mengabaikan kearifan-kearifan lokal yang sudah menjadi praktik hidup masyarakat adat secara turun-temurun.
Dunia sudah belajar dari kesalahannya karena mengabaikan alam lingkungan dan kebudayaan dalam pembangunan sehingga menyebabkan krisis lingkungan dimana-mana dan sekarang mendorong model-model pembangunan yang bisa menjaga titik keseimbangan antara manusia, alam semesta dan Tuhan. Iya, dunia baru belajar, sementara leluhur kita sudah melakukannya sejak ribuan tahun yang lalu. (*)