Manajemen RSUD Optimis Tak Tutup Lagi IGD, Ini Alasannya
Selanjutnya petugas mengarahkan pasien yang bersangkutan ke tempat pelayanan sesuai dengan hasil scrining.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
"Setelah scrining baru kita bisa menentukan untuk penangananya apakah di poli, IGD reguler (biasa) atau IGD infeksi," terang dr. Felix.
Menurut dr. Felix, posko scrining ini dibutuhkan untuk pencegahan dini penyebaran Covid-19. Karena tidak semua orang yang datang berobat ke rumah sakit mengetahui gejala Covid-19. Apalagi ketika pasien tidak jujur menyampaikan gejala-gejala sakit yang dialaminya.
"Misal ketika ditanya demam, sesak napas sedang diderita namun tidak jujur menyampaikan maka pasti lolos dan efeknya pasti panjang. Karena nanti diarahkan ke IGD reguler, pasti akan menularkan ke pasien yang bukan Covid," kata Felix.
Baca juga: Kisah Hidup Pasturi yang Tewas Tertimbun Longsor, Pekerja Keras dan Suka Menolong
Baca juga: Bupati Nagekeo Ambil Sumpah 12 ASN Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Lihat Daftar Namanya
Baca juga: Tambah 9 Kasus Positif Covid-19, Nagekeo Kembali Zona Merah, Lihat Rinciannya
"Memang secara umum gejalanya ringan, hanya batuk, flu, demam, ngeri tenggorokan dan sudah sembuh. Tetapi siapa yang tau kalau tidak melalui rapid test. Jadi perlu jujur sehingga penanganannya juga sesuai dan harapan kita untuk memutus mata rantai covid-19 dapat terwujud," sambung dr. Felix. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).