Laut China Selatan

Sembuyi 5 Tahun, Terbongkar Kebusukan China Dokumen Rahasia Ini Ungkap Fakta Laut China Selatan APA?

Sembuyi 5 Tahun, Terbongkar Kebusukan China Dokumen Rahasia Ini Ungkap Fakta Laut China Selatan APA?

Editor: maria anitoda
istimewa
Sembuyi 5 Tahun, Terbongkar Kebusukan China Dokumen Rahasia Ini Ungkap Fakta Laut China Selatan APA? 

AS dan kekuatan barat lainnya, telah mengirimkan kapal perang dalam patroli 'kebebasan navigasi' melalui Laut China Selatan untuk menunjukkan penolakan mereka atas klaim kedaulatan Beijing.

Pada Desember lalu John Ratcliffe, direktur intelijen nasional AS, menulis artikel pedas yang menggambarkan China sebagai "ancaman terbesar bagi Amerika saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak perang dunia kedua".

Menulis di Wall Street Journal dia berkata: "Intelijennya jelas: Beijing bermaksud untuk mendominasi AS dan seluruh planet ini secara ekonomi, militer, dan teknologi."

Ratcliffe juga menuduh China telah "melakukan pengujian manusia" terhadap pasukannya dengan harapan menciptakan "tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis".

Baca juga: Bacaan Surah Yasin Juz 22-23, Surat Ke 36 : 83 Ayat, Terlengkap Bahasa Arab Latin & Bahasa Indonesia

Baca juga: Lagi, Pasien Covid-19 di Belu Meninggal Duni, Ini Penjelasan Koordinator Satgas Vincent Laka

Baca juga: Puskesmas Kambaniru Ditutup Pelayanan Dialihkan ke Puskesmas Kota dan Kawangu

Presiden AS Joe Biden menuduh Beijing menggunakan "praktik yang kasar".

Berbicara kepada New York Times dia berkata: “Strategi China terbaik, menurut saya, adalah strategi yang membuat semua orang - atau setidaknya yang dulu menjadi - sekutu kita - pada halaman yang sama."

“Ini akan menjadi prioritas utama bagi saya di minggu-minggu pembukaan kepresidenan saya untuk mencoba membuat kita kembali ke halaman yang sama dengan sekutu kita.”

AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada seorang tokoh China yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap Muslim Uyghur di bagian barat negara itu.

Lebih dari satu juta orang Uighur, dan kelompok minoritas Muslim lainnya, dilaporkan ditahan di kamp pendidikan ulang di wilayah tersebut.

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Bikin Merinding, Amerika Makin Ganas di Laut China Selatan, Berani Ganggu Barang Penting China Ini, Apa?

Pengebor lepas pantai terbesar China menjadi sasaran pemerintahan AS karena aktivitasnya di Laut China Selatan, selang beberapa hari berakhirnya masa jabatan Presiden Donald Trump.

Bloomberg melaporkan, China National Offshore Oil Corp (CNOOC) telah bertahun-tahun mengebor di perairan yang jauh dari perbatasannya, dan dalam wilayah 200 mil dari perbatasan sejumlah negara termasuk Vietnam dan Filipina. 

 Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis, aktivitas raksasa minyak itu bertindak seperti "pengganggu" bagi militer China untuk mengintimidasi tetangganya. AS kemudian mengumumkan langkah untuk memasukkan nama CNOOC ke dalam daftar hitam, yang membatasi akses ke teknologi AS tanpa izin khusus.

"Tindakan pemerintahan Trump ini, sekali lagi, menunjukkan kepada publik, kepada komunitas internasional apa itu unilateralisme, standar ganda dan intimidasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan di Beijing pada hari Jumat seperti yang dikutip Bloomberg. 
Lijian menambahkan, "Pihak China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan hak dan kepentingan yang sah dan sesuai hukum dari perusahaan China, dan kami akan mendukung perusahaan kami, untuk melindungi, menegakkan hak dan kepentingan mereka sesuai dengan hukum."

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved