Said Didu Ingatkan Prabowo: Pak Menhan, Pertahanan Kita Sudah Jebol Kapal China Masuk ke Selat Sunda

Wisnu menjelaskan, intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan Pengendalian Bakamla mendeteksi Xiang Yang Hong 03 di Selat Sunda

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM
Menhan Prabowo Subianto 

Said Didu Ingatkan Prabowo: Pak Menhan, Pertahanan Kita Sudah Jebol Kapal China Masuk ke Selat Sunda

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Menggemparkan. sebuah kapal yang diduga sebagai bagian dari skenario penyusupan oleh China, kini menghebohkan Tanah Air.

Penyusupan kapal survei China, Xiang Yang Hong itu telah masuk ke perairan Indonesia melalui Selat Sunda.

Masuknya kapal tersebut diduga tanpa terdeteksi, sehingga dinilai menjadi lampu kuning bagi pertahanan Indonesia.

Apalagi balum lama ini, nelayan juga menemukan Seaglider yang juga diduga sebagai bagian dari upaya penyusupan oleh China.

"Bakamla RI berhasil mengintersep kapal survei China (Xiang Yang Hong 03) di Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021)," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2021).

Adapun AIS sendiri merupakan sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan kapal.

Baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatannya untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

Kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System (AIS) ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021) malam.
Kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System (AIS) ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021) malam. (Dok Bakamla RI)

Wisnu menjelaskan, intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi Xiang Yang Hong 03 tengah berlayar di perairan Selat Sunda.

Saat itu, kapal terdeteksi tengah melaju dengan kecepatan 10,9 knot dan haluan ke barat daya.

Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia–I (ALKI-I).

Ketiganya ketika melintasi Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, dan Selat Karimata.

Menerima informasi tersebut, Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Suwito yang sedang memimpin tim SAR Bakamla mengevakuasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu langsung berkoordinasi dengan komandan SAR gabungan.

Ia kemudian memerintahkan komandan kapal KN Pulau Nipah 321, Letkol Bakamla Anto Hartanto untuk segera bertolak menuju selat sunda mendekati kapal tersebut.

Sekitar pukul 09.30 WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat sunda.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved