Serahkan Bantuan Program KUBE Bagi Koptan di Rana Loba Borong, Ini Penjelasan Yohanes Rumat

Serahkan Bantuan Program KUBE Bagi Koptan di Kelurahan Rana Loba Borong, Ini Penjelasan Yohanes Rumat

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat, sedang menyerahkan simbolis bantuan dana tunai dari Program KUBE. 

Serahkan Bantuan Program KUBE Bagi Koptan di Kelurahan Rana Loba Borong, Ini Penjelasan Yohanes Rumat

POS-KUPANG.COM | BORONG----Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai PKB menyerahkan simbolis bantuan tunai dari Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk tiga kelompok tani (Koptan) yang bergerak pada Pertanian Hortikultura di Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Penyerahan simbolis bantuan itu berlangsung di Kampung Loba, Kelurahan Rana Loba, Minggu (10/1/2020) siang. Adapun 3 kelompok Tani (Koptan) yang diserahkan secara simbolis itu yakni Koptan Ca Nai, Cengkah Nai, dan Koptan Sehati.

Baca juga: Keluarga Panik, Ternyata Tidak Ada Feliks Wenggo Asal Ende di Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh

Yohanes Rumat, usai menyerahkan itu kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, bantuan uang tunai kepada masing-masinh Koptan sebesar Rp 10 juta. Bantuan Program KUBE ini adalah bantuan Pemerintah Provinsi NTT melalui pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD.

Baca juga: Sosok Almarhum Trisetyani, Pramugari Asal Sabu NTT Korban Jatuh Sriwijaya Air di Mata Keluarga 

Dijelaskan Sekertaris Komisi V DPRD NTT ini, bantuan tunai program KUBE dari Pemprov NTT melalui Pokirnya sebanyak 15 kelompok Tani. Ke-15 Koptan yang mendapatkan bantuan tunai itu terdiri dari Koptan yang bergerak di bidang usaha tanaman hortikultura, peternakan dan Koptan Nelayan.

"jadi 15 Koptan yang mendapatkan bantuan ini untuk di Kecamatan Borong yaitu tersebar di tiga Desa/Kelurahan yakni  Desa Nanga Labang, Kelurahan Rana Loba dan Kelurahan Kota Ndora. Masing-masing Koptan mendapatkan bantuan nilainya Rp 10 juta,"jelas Yohanes.

Dikatakan Yohanes, dana yang diberikan itu diserahkan sepenuhnya kepada Koptan yang mendapatkannya tergantung keahlian Kelompok masing-masing. Dikatakan dari total dana Rp 150 juta untuk 15 kelompok itu setelah dipantau di lapangan ternyata penguatan ekonomi pertanian baik lahan basah dan kering cukup efektif.

Menurut Yohanes, dengan ditengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat perlu diperkuat dengan ekonomi mandiri. Karena itu, Pemerintah Propinsi dan DPRD NTT memandang penting. Karena itu ia turun menemui para Koptan guna memastikan Koptan itu bisa eksis tidak dikemudian hari.

"setelah saya gali informasi untuk tiga Koptan di Rana Loba ini, ternyata mereka mati hidup dengan menjual sayur dan bantuan ini sangat tepat sasaran. Harapan saya agar Koptan menggunakan bantuan uang ini dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup anggota Koptan itu sendiri di tengah pandemi Covid-19 ini,"ungkap Yohanes.

Yohanes juga berharap agar, Pemerintah Daerah Manggarai Timur juga bisa memperhatikan para Koptan itu baik melalui pendampingan atau pun bantuan lain sehingga para petani bisa lebih profesional lagi dalam memenuhi kemandirian ekonomi.

Salah satu Anggota Kelompok Tani, Fransiskus Elon Napoleon (40) didampingi, Ketua Kelompok Sehati, Paulus Ansur (45), kepada POS-KUPANG.COM, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT dan DPRD NTT lebih khusus kepada Anggota DPRD NTT Yohanes Rumat yang mana melalui pokok pikiranya di dewan, mereka mendapatkan bantuan dana tunai melalui program KUBE itu.

"ini hal yang luar biasa, kelompok kami bisa mendapatkan bantuan modal ini. Selama kelompok kami dibentuk baru pak Yohanes Rumat yang perhatikan kami melalui pokok pikiranya,"ungkap Fransiskus.

Fransiskus juga mengatakan, bantuan dana tersebut untuk kelompok mereka akan digunakan untuk pengadaan bibit sayuran hortikultura.

Menurut Fransiskus, dengan modal seperti sebesar itu masih kurang untuk digunakan dalam usaha mereka di Koptan itu. Sebab, masih banyak peralatan pertanian atau alsintan yang diperlu dibutuhkan Kelompok.

"bantuan ini masih kurang Karena ini untuk pengadaan bibit. Sedangkan kelompok kami juga belum ada peralatan pendukung usaha kami seperti mesin penyedot, motivator dan alat semprot,"ungkap Fransiskus. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved