Pemprov NTT Isyaratkan Sekolah Tatap Muka

Pemprov NTT mengisyaratkan boleh menggelar kegiatan belajar mengajar ( KBM) secara tatap muka pada semester genap tahun 2021

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi 

Dinas dalam mengambil keputusan pun, ujarnya, akan selalu memperhatikan instruksi Bupati Sikka soal pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan wabah corona.

"Maka itu, kami dari dinas dalam mengambil keputusan soal KBM bagi siswa tidak akan gegabah. Kami akan koordinasi dengan semua pihak termasuk Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka. Jika sampai tanggal 9 Januari 2021 masih ada transmisi lokal maka kami akan evaluasi agar bias belajar dari rumah. Kesehatan dan keselamatan siswa itu yang kami jaga," kata Kadis Mayella.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur, Ir. Yunus D. Wulang, M. Si mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur telah meminta semua satuan pendidikan mulai dari SD -SMP agar tetap melaksanakan BDR.

"Proses belajar mengajar di Sumba Timur tetap dari rumah, karena kasus Covid-19 ini sulit diprediksi, terkadang muncul kemudian sembuh atau selalu ada perubahan zona dari merah ke hijau dan sebaliknya. Saat zona hijau dan kita hendak siapkan agar KBM tatap muka dimulai, tiba-tiba muncul kasus positif," kata Yunus.

Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si menegaskan, KBM masih menggunakan sistem belajar dari rumah (BDR) karena sampai saat ini kasus Covid-19 terus bertambah.

Dijelaskan, memang sudah ada petunjuk pelaksanaan pendidikan baik di zona merah maupun zona hijau, namun untuk penerapannya harus meminta persetujuan orang tua siswa, juga dari kepala daerah dan satuan tugas Covid-19.

Bupati Ngada Drs. Paulus Soliwoa, mengatakan KBM yang sebelumnya diwacanakan akan membali dibuka mulai awal bulan Januari 2021, untuk Kabupaten Ngada, belum bisa dipastikan.

"Untuk Kabupaten Ngada, KBM yang sedianya dilaksanakan mulai awal Januari 2021, itu kami kaji lagi. Kami patut mengkaji lagi dengan melihat potensi penyebaran Covid-19. Saya mau tegaskan, jangan keburu bicara mutu pendidikan di tengah wabah seperti ini. Yang harus diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan manusia. Jika kesehatan dan keselamatan diabaikan, mutu macam apa yang mau kita ciptakan," ujar Bupati Soliwoa Sabtu (2/1/2021).

Ia berjanji akan segera memanggil dinas terkait untuk mengkaji kembali KBM tatap muka termasuk konsep manajemen KBM di tengah wabah masif Covid-19.

Ia menyatakan hingga saat ini total kasus Corona di Ngada 54 kasus. Dari 54 kasus tersebut 52 sudah sembuh dan 2 orang masih menjalani perawatan serta pemantauan tim medis ditempat karantina terpusat di Turekisa. (hh/din/ris/yel/gg)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved