Tantang Menag Debat Terbuka, Fadli Zon Malah Disemprot Sosok Terpandang Ini, Diam Tak Berkutik

Tantang Menag Debat Terbuka, Fadli Zon Malah Disemprot Sosok Terpandang Ini, Diam Tak Berkutik

Editor: maria anitoda
warta kota-tribunnews.com
Tantang Menag Debat Terbuka, Fadli Zon Malah Disemprot Sosok Terpandang Ini, Diam Tak Berkutik 

POS-KUPANG.COM - Tantang Menag Debat Terbuka, Fadli Zon Malah Disemprot Sosok Terpandang Ini, Diam Tak Berkutik

Tokoh Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi menanggapai tantangan debat terbuka yang dilayangkan Fadli Zon kepada Menteri Agama  Yaqut Cholil Qoumas.

Tantangan itu dilontarkan Fadli Zon terkait pernyataan Gus Yaqut mengenai populisme Islam.

Baca juga: KABAR GEMBIRA! CPNS 2021 Resmi Dibuka April 2021, Siapkan 7 Berkas Penting Ini, Apa Saja? Cek Yuk

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Kembali Ditunda, Kemendikbud Siapkan Alternatif Program Belajar Tahun Ajaran 2021

Baca juga: Akhirnya Roy Marten Ungkap Kondisi Gading Marten Pasca Gisella Jadi Tersangka Menyedihkan, Cek Fakta

"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu “populisme”, “populisme Islam"," tulis Fadli Zon.

 "Dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?" tambahnya.

Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga menautkan sebuah berita mengenai pernyataan Gus Yaqut terkait populisme Islam.

Secara tegas Zuhairi Misrawi mengaku siap untuk melayani debat terbuka dengan Fadli Zon. 

Gus Mis, sapaan Zuhairi, mengaku bersedia menggantikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sebelumnya ditantang oleh Fadli Zon untuk debat terkait Populisme Islam.

Baca juga: BARU NIH, Kode Reedem ML 30-31 Desember 2020, Login ke mobilelegends.com/en/codexchange/ , KLAIM YUK

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari KompasTv, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Indonesia berdiri karena ada berbagai agama yang ada di Indonesia.

"Saya sampaikan berkali-kali di banyak kesempatan dan saya kira ini masih sangat kontekstual meskipun posisi berbeda, dulu ketika masih aktif di Gerakan Pemuda Ansor dan Banser," kata Yaqut dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/12/2020).

"Saya selalu katakan tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, tidak ada Kristen, tidak ada Katolik, tidak ada Hindu, tidak ada Buddha, tidak ada Konghucu, dan tidak ada agama-agama lokal yang lain," tambahnya.

Karena itu, Indonesia berdiri karena kesepakatan antarkultur dan agama.

"Indonesia itu berdiri sebagai kesepakatan antarkultur, antarbudaya, dan agama yang ada di Indonesia, jadi barang siapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa keindonesiaan," katanya.

Namun, akhir-akhir ini, kesepakatan itu tampak mulai goyah.

Salah satunya karena ada pihak-pihak yang menjadikan agama sebagai norma konflik.

Baca juga: Akhirnya Roy Marten Ungkap Kondisi Gading Marten Pasca Gisella Jadi Tersangka Menyedihkan, Cek Fakta

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved