Besok, Menteri PUPR RI Lakukan Pengisian Awal Bendungan Napun Gete, Sikka

Menteri PUPR RI akan melakukan pengisian awal atau impouding di Bendungan Napun Gete, Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Besok, Senin (28/12/2020) pagi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( Menteri PUPR) RI akan melakukan pengisian awal atau impouding di Bendungan Napun Gete, Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Pengisian awal di waduk ini akan dihadiri Bupati Sikka, Robby Idong dan

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II dan Direktur Bendungan dan Danau pada Dirjen SDA, Kementerian PUPR RI hadir dalam acara tersebut.

Dalam acara itu ada pemutaran video Waduk Napun Gete dan penekanan sirene dimulainya pengisian awal di waduk.

Baca juga: Wakong Usul Potong Gaji Anggota DPRD Untuk Pemulihan Ekonomi Korban Erupsi Ile Lewotolok

Demikian undangan pengisian awal Waduk Napun Gete di Sikka dari Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara II, Ir. Agus Sosiawan, M.E kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Minggu (27/12/2020) siang.

Ia menegaskan, jalannya acara akan memperhatikan protokol kesehatan dan peserta yang hadir akan dirapid test dalam rangka pencegahan wabah corona.

Baca juga: Boca Berusia Lima Tahun Tewas Terseret Banjir di Desa Oesena-TTU

Untuk diketahui, Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Napun Gete akan membantu warga dala. rangka ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

"Kita upayakan selesai lebih cepat dari jadwal semula Mei 2021, karena mengejar musim hujan 2021 awal," kata Menteri PUPR RI saat meninjau pembangunan Bendungan Napun Gete, Sikka, Rabu (5/8/2020).

Progres pembangunan Bendungan Napun Gete saat ini sudah mencapai 84,21%, dengan rencana dilakukan impounding pada Desember 2020. Saat ini konstruksi bendungan sudah berada di level ketinggian 210 meter atau sisa 13 meter dari rencana ketinggian bendungan 220 meter. Dalam waktu dekat, pembangunan fisik akan masuk pada tahap mechanical dan landscape.

Bendungan Napun Gete direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektar. Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.

Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 hektare (Ha).

Menurut Menteri Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3.

Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt. Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan Januari 2017 dan selesai Oktober 2020. Selama masa Pandemi COVID-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.

"Sebelum peresmian nanti, jalan akses sepanjang 11 kilometer agar diaspal, anggaran yang dibutuhkan tidak sampai Rp 100 miliar, nanti kita lakukan adendum," tutur Menteri Basuki.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved