Aksi Teroris

Ribuan Kotak Amal Diduga untuk Danai Teroris JI, Tersebar Juga di Jakarta, Surabaya dan Malang

Kotak amal kelompok teroris Jamaah Islamiyah tersebar di 12 daerah, termasuk Jakarta, Surabaya dan Malang yang tersebar di 12 daerah

Editor: Bebet I Hidayat
Kompas.com
Ribuan Kotak Amal Diduga untuk Danai Teroris JI, Tersebar Juga di Jakarta, Surabaya dan Malang 

POS-KUPANG.COM - Sebanyak 20 ribu lebih kotak amal diduga untuk mendanai kelompok teroris Jamaah Islamiyah.

Kotak- kotak amal itu tersebar di 12 daerah, termasuk Jakarta, Surabaya dan Malang.

Kotak amal yayasan tersebut tersebar di Sumatera Utara (4.000), Lampung (6.000), Jakarta (48), Semarang (300),

Pati (200), Temanggung (200), Solo (2.000), Yogyakarta (2.000), Magetan (2.000), Surabaya (800), Malang (2.500), dan Ambon (20).

“Informasi itu berdasarkan keterangan dari hasil pemeriksaan tersangka FS,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Kamis (17/12/2020).

Adapun tersangka FS disebutkan berasal dari Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA).

Ia menuturkan, ciri-ciri kotak amal yang ditemukan di Solo, Sumut, Pati, Magetan, dan Ambon berbentuk kotak kaca dengan rangka kayu.

Sementara, untuk daerah lainnya berupa kotak kaca dengan rangka aluminium.

Tercantum pula nomor SK dari Kementerian Hukum dan HAM, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Kementerian Agama.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Kotak Amal Diduga Sumber Pendanaan Organisasi Teroris JI, Kotak Kaca Rangka Kayu

Menurut informasi yang diperoleh polisi, kelompok JI belum pernah menggunakan yayasan palsu.

Argo menuturkan, kebanyakan dari kotak amal itu ditempatkan di warung makan karena hanya perlu meminta izin dari pemilik atau pekerja di warung.

“Untuk ciri-ciri spesifik yang mengarah ke organisasi teroris tidak ada, karena bertujuan agar tidak memancing kecurigaan masyarakat dan dapat berbaur,” ujarnya.

Selain menggunakan metode kotak amal, kelompok JI juga diduga mengumpulkan dana secara langsung saat acara tertentu.

Saat ini, polisi mengatakan kelompok JI mulai berusaha untuk terjun ke masyarakat atau disebut sebagai go public.

Hal itu dikarenakan kelompok JI semakin sulit mengumpulkan dana apabila hanya mengandalkan anggotanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved