Gunung Ile Lewotolok Meletus
4.483 Warga Ile Ape Mengungsi Gunung Lewotolok Erupsi
Sebanyak 4.483 warga Ile Ape mengungsi setelah Gunung Ile Lewotolok erupsi
Petrus Gero juga mengakui kalau peristiwa ini merupakan letusan yang paling besar selama hidupnya. "Ini pertama kali saya alami. Ini letusan sangat besar. Tapi sekarang intinya pemerintah senantiasa siapkan diri untuk urus masyarakat," ujarnya.
Sekda Lembata Paskalis Ola Tapo Bali mengatakan, yang terdampak sesuai peta kawasan rawan bencana adalah Desa Todanara sampai dengan Lamau. Namun tidak tertutup kemungkinan pada desa-desa sekitar lainnya.
Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen turun langsung mengevakuasi warga korban meletusnya Gunung Lewotolok. Bersama jajaran TNI, dan Personil BPBD, Kapolres Yoce memimpin personel mengevakuasi warga di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Kapolres Yoce membantu warga lansia dan yang sakit untuk naik ke atas kendaraan untuk dibawa ke Kota Lewoleba.
Sementara itu sekitar 200 warga Desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi dengan menggunakan 12 perahu motor. Saat ini mereka berada di Desa Tapolango, Kecamatan Lebatukan.
Sekretaris Desa Tapolangu, Chiko Raring menjelaskan, pengungsi dari tiga desa itu menempati Aula Kantor Desa Tapolangu.
Kepala BPBD Provinsi NTT, Thomas Bangke mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Lembata untuk melakukan segala antisipasi terhadap dampak yang mungkin terjadi, termasuk mengevakuasi warga.
Berdasarkan laporan dari lapangan, lanjut Thomas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Laporannya tidak ada korban jiwa," ungkap Thomas. (ll/hh/kompas.com/ant)