Punya Omzet 1 Miliar, Awalnya Siasati Honor Kecil. Ini Kisah Sukses Guru Honorer
Kisah inspirasi seorang guru honor yang mensiasati gaji atau honor yang kecil yang dialaminya bertahun-tahun hingga memiliki omzet Rp 1 miliar
Pada 2006, dengan menggunakan teknologi sederhana ia membuka layanan titip transfer untuk masyarakat sekitar. Mengingat jarak desanya ke bank mencapai 10 kilometer.
Baca juga: Ini Rincian Gaji Guru Honor dengan Skema PPPK dan Tunjangannya, Setara PNS
Namun, bukan hal mudah meyakinkan masyarakat dengan layanan yang ditawarkannya.
Mereka awalnya berpikir mustahil bagaimana bisa mengirimkan uang dengan teknologi sederhana tersebut.
Dengan banyaknya sosialisasi di televisi, masyarakat pun mulai menggunakan jasanya.
Ada yang mengirim uang saku untuk anaknya yang sekolah di kota.
Ada pula sepuh yang menerima transferan dari anaknya di luar kota atau luar negeri.
Biaya yang dikenakan tergantung besaran transfer.
Bila biaya yang ditransfer Rp 1 juta ke atas dikenakan Rp 10.000.
Namun bila kurang, tergantung pelanggan.
Ada yang Rp 5,000 per transaksi bahkan kurang. Ketika teknologi semakin berkembang, ia bekerja sama dengan salah satu bank lewat program BRILink.
Dalam sebulan, ia bisa melayani 1.200 transaksi dengan penghasilan lebih dari Rp 2,5 juta per bulan.
Adapun omzetnya mencapai Rp 1 milliar-1,2 miliar.
“Sering ada yang datang, punya uang Rp 50.000 tapi ingin transfer. Saya tetap layani, karena ini tidak semata bisnis, tapi membantu masyarakat,” ucap dia.
Baca juga: Derita Lurdes, Guru Honorer K2 di TTU Sudah Enam Tahun Belum Diangkat Jadi ASN
Ia juga bekerja sama dengan Telkom untuk pengadaan internet di kampungnya.
Lewat kerja sama ini, warga desa bisa mendapatkan koneksi internet dengan harga terjangkau.