Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman Ancam Bubarkan Jika Reuni 212 Tetap Digelar, Reaksi FPI?
Pangdam Jaya akan Bubarkan jika Reuni 212 Tetap Digelar: Nggak Ada Orang Semaunya di Sini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kepatuhan masyarakat Ibu Kota menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19 menurun.
Pernyataan Anies berdasarkan pengamatan perilaku 3M Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
"Terdapat stagnansi maupun penurunan persentase kepatuhan masyarakat selama sepekan terakhir untuk seluruh indikator," ujar Anies dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11/2020) malam.
Anies menjelaskan, data tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 yang dicatat FKM UI pada 21 November yakni hanya 65 persen masyarakat memakai masker.
Sedangkan kisaran angka 60 persen masyarakat melakukan jaga jarak, dan 30 persen menerapkan mencuci tangan.
Angka tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan pada data akhir Oktober 2020.
Untuk pemakaian masker persentasenya 75 persen pada 19 Oktober 2020, 70 persen pada 26 Oktober 2020, 60 persen pada 2 November 2020, 65 persen pada 9 November 2020, dan 70 persen pada 16 November 2020.
Adapun untuk jaga jarak 70 persen pada 19 Oktober 2020, 65 persen pada 26 Oktober 2020, 55 persen pada 2 November 2020, 55 persen pada 9 November 2020, dan 60 persen pada 16 November 2020.
Kemudian untuk mencuci tangan berada di kisaran angka 40 persen pada 19 November 2020, 30 persen pada 26 Oktober 2020, 30 persen pada 2 November 2020, 35 persen pada 9 November 2020, dan 40 persen pada 16 November 2020.
"Persentase kepatuhan masyarakat untuk 3M harus mencapai minimal 80 persen agar dapat mengendalikan potensi penularan Covid-19," katanya.
Anies mengatakan, berdasarkan data dari FKM UI, peningkatan kasus harian Covid-19 di Jakarta meningkat juga disebabkan adanya penurunan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Keponakan Ashanty Ditangkap Karena Norkoba, Pemeriksaan Urin Millen Cyrus Positif Konsumso Narkoba
Baca juga: Rizieq Shibab Rencana Test Swab Mandiri, Pimpinan FPI Ini Dikabarkan Jatuh Sakit
Baca juga: Terancam Sanksi Mendagri Gara-gara Acara Habib Rizieq, Ridwan Kamil: SIAP, Jabatan Hanya Sementara!
"Jika penggunaan masker dengan benar meningkat, kita juga disiplin menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta ditambah sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka InsyaAllah penularan akan menurun dan dampaknya kasus juga akan bisa ditekan," jelas Anies.
Anies melanjutkan, Pemprov DKI kembali memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi Jakarta selama 14 hari ke depan, mulai hari ini, Senin (23/11/2020) hingga 6 Desember 2020.
"Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif selama 14 hari, terhitung tanggal 23 November sampai dengan 6 Desember 2020 sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan kasus Covid-19," kata Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).
Perpanjangan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1100 Tahun 2020.
Dukung Seruan Pangdam Jaya untuk Bubarkan FPI
Ratusan massa yang tergabung dalam gerakan Laskar Pemuda Muslim Indonesia (LPMI) berkumpul di halaman depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (21/11/2020).
Dalam seruannya, mereka mendukung Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman atas pernyataan tegasnya soal organisasi yang sengaja mengancam kedaulatan negara harus dibubarkan.
Termasuk, yang diserukan Mayjen Dudung yakni membubarkan Front Pembela Islam (FPI).
Ketua DPP Laskar Pemuda Muslim Indonesia Abdillah Zain mengatakan, desakan publik untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI) bukan kali pertama.
Menurutnya, Ormas Islam pimpinan Habib Rizieq Shihab itu beberapa kali menunjukan sikap yang kurang nyaman di masyarakat.
Abdillah pun mengkutip ucapan sejumlah ulama kalau FPI bukan representasi Islam.
"Berbeda dengan ormas Islam moderat lain, FPI justru anti demokrasi dan cenderung memusuhi pemerintah. Setidaknya, hal tersebut tergambar jelas dalam AD/ART FPI yang hingga kini menjadi sengkarut yang tak kunjung selesai," kata Abdillah.
Ia menambahkan, bahwa desakan pembubaran FPI sebelumnya juga banyak disampaikan sejumlah tokoh.
Mulai dari Basuki Tjahja Purnama alias Ahok hingga Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Apalagi, pasca habisnya masa SKT FPI, publik banyak menandatangani petisi pembubaran ormas yang bermarkas di Petamburan itu.
Dalam aksi tersebut, DPP Laskar Pemuda Muslim Indonesia juga membawa sepanduk dan poster seruan mendukung TNI-Polri agar tetap menjaga kedaulatan negara.
Berikut sikap DPP Laskar Pemuda Muslim Indonesia;
1. Mengecam keras FPI yang dengan sengaja melakukan tindakan tak taat aturan hukum di Indonesia;
2. Mendukung Kementerian Dalam Negeri untuk membekukan perpanjangan izin SKT FPI sebagai organisasi radikal, mendukung khilafah, dan jihad;
3. Mendesak Pemerintah Indonesia segera membubarkan FPI karena menjadi ancaman negara dan anti Pancasila.(*)
Baca juga: Begini Kronologis Laka Lantas di Cireng Yang Mengakibatkan Yuliana Dasung Meninggal Dunia, Simak!
Baca juga: ZODIAK Cinta Virgo Dapat Kejutan Istimewa Cancer Konflik Kecil RAMALAN ZODIAK Senin 23 November 2020
Baca juga: Info BMKG Cuaca Ekstrem di 24 Provinsi Hujan Lebat Petir Angin Kencang Senin 23 November 2020
Artikel ini tayang di Kompas.TV dengan judul Pangdam Jaya akan Bubarkan jika Reuni 212 Tetap Digelar: Nggak Ada Orang Semaunya di Sini dan Kompas.com dengan judul "Respons Polri soal Ancaman FPI Tetap Gelar Reuni 212 jika Pemerintah Biarkan Kerumunan Pilkada" dan Tribunnews.com dengan judul Gelar Aksi, Massa LPMI Dukung Seruan Pangdam Jaya untuk Bubarkan FPI.