Lima Paslon Puas Debat Pilkada Ngada

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngada mengaku puas dengan jalannya debat terbuka tahap II yang diselenggarakan KPU setempat

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Suasana debat terbuka tahap II di aula John-Thom Bajawa 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngada mengaku puas dengan jalannya debat terbuka tahap II yang diselenggarakan KPU setempat di Aula John-Thom Bajawa, Jumat (20/11/2020).

Adapun tema Mewujudkan Pemimpin Daerah yang Berkualitas Menuju Ngada yang Aman, Damai, Sejuk dan Sehat.

Acara yang dipandu presenter televisi nasional, Caca Anisa itu diikuti lima peserta Pilkada, yaitu Wilfridus Muga-Herman Say (Paket Firman), Andreas Paru- Raymundus Bena (Paket AP-RB), Paulus Soliwoa-Gregorius Upi Dheo (Paket Upi Dheo), Kristoforus Loko-Emanuel Dopo (Paket Credo) dan pasangan Helmut Waso- Yohanes Tay Ruba (Paket Hebat).

Baca juga: Neke Minta Masyarakat Ngada Jangan Gadaikan Suara

"Kalau untuk debat kali ini kami telah mempersembahkan yang terbaik dari apa yang kami miliki, terkait dengan penyampaian visi-misi, program, ide dan gagasan, yang penting untuk masyarakat hari ini. Tentu saja memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan dari moderator, ada pertanyaan sesama pasangan calon dan itu kita menjawab sesuai dengan porsi kita," ujar Kristoforus Loko usai debat.

Menurut Kristoforus Loko mengatakan, dinamika Pilkada adalah hal yang wajar dan paslon tentu memberikan yang terbaik terhadap masyarakat Ngada. Paslon menawarkan program dan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan.

Baca juga: Pjs. Bupati Belu Minta Para Tokoh Bantu Sosialisasi Imunisasi

"Terkait sesama kami hari ini kami `kompetitor politik' tapi adalah sahabat, teman, saudara yang ingin mengabdikan diri untuk kabupaten Ngada. Hari ini kami ingin menawarkan diri kepada rakyat, berupa program. Ini wajar dalam demokrasi itu tergantung rakyat yang memilih," ujarnya.

Calon Bupati Ngada, Wilfridus Muga mengaku puas dengan pelaksanaan debat. Dia bersama Herman Say sudah tampil maksimal menyakinkan publik Ngada saat debat terbuka tersebut.

"Kita puas, kita yakin dengan program-program yang kita tulis itu. Kita tidak sedang janji tapi kita berbuat," kata Wilfridus.

Saat debat, Wilfridus Muga-Herman Say (Paket Firman) menyebut tujuh cara mewujudkan masyarakat Ngada sejahterah. Pertama, pembentukan kelompok-kelompok pemberdyaan masyarakat. Kedua peningkatkan nilai-nilai tambah produk-produk pertanian, peternakan dan perikanan.

Ketiga mengembangkan dunia usaha, UMKM. Empat, pengembangan potensi wisata. Lima peningkatan mutu layanan pendidikan, bidang pemuda dan olahraga. Enam meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayana kesehatan yang terjangkau. Tujuh, meningkatkan program perlindungan perempuan dan anak serta penuntasan pembangunan infrastruktur dasar, air bersih, pengairan, perumahan dan rumah layak huni dan penataan kota Bajawa.

Untuk membantu masyarakat Ngada dalam rangka peningkatkan mutu pendidikan, akses permodalan dan perlindungan usaha, Paket Firman menerbitkan Kartu Citra.

"Kartu ini, baik Paket Firman lolos atau tidak lolos akan berlaku untuk semua kelompok-kelompok pemberdayaan yang akan dibentuk oleh Paket Firman. Itu menjadi bagian cita-cita perjuangan paket Firman," katanya.

Kegiatan lain yang akan dilakukan adalah penataan Kota Bajawa sebagai pusat ekonomi dan juga pengembangan daerah-daerah lainnya.

Paslon Andreas Paru-Raymundus Bena (Paket AP-RB) fokus pemberdayaan perekonomian masyarakat Ngada di sektor pertanian. Andreas berjanji menghadirkan tenaga penyuluh lapangan baik pertanian, peternakan juga perikanan merupakan hal utama agar para petani dapat meningkatkan produksi melalui penanaman juga pengolahan lahan secara profesional.

Selain itu Paket AP-RB mengembangkan Kota Bajawa. "Gerbang masuk Kota Bajawa yang di Watujaji kami akan mundur ke Golewa. Kemudian Pasar Bobou yang selama ini tidak maksimal kami akan jadikan pasar sebagaimana mestinya, sehingga Kota Bajawa akan dijadikan sebagaimana mestinya," katanya.

Andreas Paru juga menyinggung program Tante Nela Paris (Petani, Peternakan, Nelayan dan Pariwisata akan menjadi perhatian Paslon AP-RB.

"Khusus untuk Tante Nela Paris, maka ujung tombaknya adalah ASN. Semua hak-hak ASN akan kami penuhi," ujarnya.

Pasangan Paulus Soliwoa-Gregorius Upi Dheo (Paket Pas-Gud) berkomitmen melanjutkan pembangunan Kabupaten Ngada mulai dari desa.

"Data menunjukan bahwa 80-an persen lebih masyarakat Ngada tinggal di desa dengan mata pencaharian utama adalah pertanian. Dengan beberapa masalah pokok yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, listrik dan air. Jika terpilih Pas-Gud akan menyelesaikan sejumlah persoalan tersebut," kata Paulus Soliwoa.

Calon Wakil Bupati Ngada, Gregorius Upi Dheo mengatakan, pihaknya sangat optimis membawa Ngada ke arah lebih baik lagi dengan misi terwujudnya masyarakat Ngada yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing melalui misi meningkatkan dan mempertahankan ketahanan ekonomi masyarakat, memberdayakan potensi dan sumber daya ekonomi berbasis keunggulan daerah.

"Pas Gud ini, ibarat iklan sepeda motor Yamaha. Kami selalu berada di depan, jadi debat yang dilaksanakan pada hari ini sudah kami jawab secara tuntas dalam visi dan misi yang sudah kami gambarkan," ujarnya.

Pasangan Kristoforus Loko-Emanuel Dopo (Paket Credo) melaksanakan program selaran dengan program pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTT demu terwujudnya masyarakat Ngada yang sejahtera, inovatif, unggul dan berkeadilan.
Menurut Kristoforus, pada prinsipnya SDM di berbagai sektor akan dibenahi dan ditata oleh Paket Credo.

"Kami juga akan memberikan pelatihan-pelatihan dengan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) kepada kaum milenial kabupaten Ngada yang kini belum mendapatkan lapangan kerja agar mereka mendapatkan lapangan kerja, agar pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki bisa diperkuat dan setelah mereka mendapatkan keterampilan kita memberikan program bantuan modal wirausaha bagi anak-anak muda Ngada yang ingin mengembangkan usaha-usaha ekonomi kreatif dan ekonomi produktif," ujarnya.

Sementara itu, pasangan Helmut Waso-Yohanes Tay Ruba (Paket Hebat) berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah berbasiskan pertanian, koperasi, UMKM, serta pariwisata.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Meningkatkan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan. Meningkatkan pelayanan sosial, dan kemasyarakatan dan meningkatkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan.

Calon Wakil Bupati Ngada, Yohanes Tay Ruba menyatakan pembangunan Ngada ke depan harus selaras dengan pembangunan nasional dan Pemerintah Provinsi NTT.

Ia menyebut Paket Hebat menjadikan ekonomi sebagai fokus pertama dengan pertanian, UMKM, koperasi, pariwisata, sebagai lokomotif pembangunan ekonomi.
Untuk sektor pertanian, pemerintah wajib memastikan dihulu semua kebutuhan petani harus aman. Tay Ruba juga menyatakan UMKM pasti akan difasilitasi modal dan fasilitasi untuk pemberdayaan.

Selain itu, Paket Hebat menata lima destinasi wisata penyangga. "Kita akan menata lima destinasi wisata penyangga, Riung, Mengeruda, Wolobobo, Bena dan Pantai Selatan Aimere," ujarnya.

Pelaksanaan debat terbuka II dijaga aparat keamanan. Anggota Polres Ngada dan Kodim 1625/Ngada tampak siaga di kompleks Aula Jhon-Thom Bajawa.
Kapolres Ngada, AKBP Rio Cahyowidi, SIK, MIK memimpin langsung pengamanan debat pasangan calon. (gg)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved