Timor Leste Tetap Diam Walau Australia Mengeruk Ladang Minyaknya, Benarkah Negara Itu Dapat Kutukan?
18 tahun merdeka, lebih dari 15 tahun ekonomi Timor Leste ditopang oleh ketergantungan hebat mereka dengan industri minyak bumi.
Namun industri wisata Timor Leste masih 'balita', dan baru berada di tahap awal perkembangan mereka.
Industri itu baru menyerap 1.1% penjualan barang-barang dan ekspor jasa.
Struktur ekonomi akan jelas terlihat dengan masuknya industri manufaktur.
Meningkatnya konsumsi lokal telah bertemu dengan impor barang dan jasa, yang menyulitkan industri lokal sulit tumbuh.

Bencana Bonus Demografi
Bicara tentang demografi negara Timor Leste, rupanya kondisi yang mirip terjadi di Indonesia juga terjadi di sana.
Profil demografi Timor Leste telah menjadi tekanan ekonomi negara itu.
70% populasi Timor Leste berumur di bawah 30 tahun.
Hal ini menyebabkan ekonomi tidak bisa tumbuh.
Secara struktur, ekonomi mereka tidak bisa memenuhi membludaknya permintaan lapangan pekerjaan dan proporsi anak muda yang begitu tinggi.
Pemerintah tidak bisa bergantung pada ekonomi lokal untuk membiayai aktivitas mereka, sebuah tantangan yang sudah dicoba diubah oleh politikus negara itu.
Industri minyak bumi tetap menyediakan sekitar 85% pendapatan dan pengeluaran tahunan, sedangkan pendapatan dalam negeri menyumbang kurang dari 20% belanja negara.
Panduan untuk Reformasi dan Pertumbuhan Ekonomi 2015 dibuat untuk menguraikan cara-cara untuk mendiversifikasi ekonomi melalui pertanian, pariwisata dan manufaktur.
Sektor swasta juga diharapkan menjadi mesin untuk pertumbuhan jangka panjang dan penciptaan lapangan kerja.
Pendekatan pemerintah berfokus pada sektor infrastruktur, yang memperoleh 30-40% belanja tahunan negara.