Sony Pinjam Rp 250 Miliar Pemda Kaji Syarat Pinjaman Daerah
Pasca Pemerintah Provinsi NTT meminjam uang PT Sarana Multi Infrastruktur Pemda Manggarai meminjam Rp 250 miliar untuk membangun infrastruktur jalan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pasca Pemerintah Provinsi NTT meminjam uang PT Sarana Multi Infrastruktur ( SMI) senilai Rp 189,7 miliar, sejumlah pemerintah kabupaten berniat melakukan hal serupa. Pemda Manggarai meminjam Rp 250 miliar untuk membangun infrastruktur jalan dan bandara.
Penjabat Bupati Manggarai, Dr Zeth Sony Libing mengatakan, Pemda Manggarai akan meminjam dana Rp 250 miliar kepada pemerintah pusat. Pihaknya dalam waktu dekat akan menyerahkan permohonan pinjaman daerah di Kementerian Keuangan ( Kemenkeu) RI.
"Minat kita untuk melakukan pinjaman dana. Kita sedang melakukan proses dan mungkin dalam satu dua hari ini, saya akam tugaskan staf ke Jakarta untuk menyerahkan surat permohonan kita ke Kementerian Keuangan," kata Sony saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Lagu Gugur Bunga Iringi Jenazah Danial Manu Perawat Meninggal Akibat Corona
"Mengapa kita cepat, karena fakta menunjukan bahwa semua daerah berminat. Kalau kita terlambat maka kita tidak bisa dapat. Kalau tahun ini tidak, belum tentu tahun depan kita bisa dapat," tambahnya.
Menurut Sony, dana sebesar itu untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai. Selain itu, untuk perpanjangan landasan Bandara Frans Sales Lega Ruteng.
"Pokoknya pinjaman itu kita gunakan untuk membangun jalan dan memperpanjang bandara," tandas Sony.
Baca juga: Soal Pinjaman Daerah Ini Penjelasan Lydia Kurniawati Christyana
Pemda Ende juga berniat meminjam dana. Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan, Pemda Ende akan meminjam Rp 100 miliar kepada Bank NTT. Dana itu digunakan untuk percepatan pembangunan Ende.
Bupati Djafar menyampaikan hal ini dalam acara peluncuran pembayaran pajak melalui mobile banking Bank NTT di Desa Watunggere Marilonga, Selasa (10/11).
Kegiatan itu dihadiri Wakil Ketua DPRD Ende, Erikos Emanuel Rede. Ia meminta Erik Rede agar DPRD mendukung rencana Pemda Ende tersebut.
"Jadi, Pak Wakil Ketua DPRD mohon dukungannya. Kita akan pinjam 100 miliar dari Bank NTT. Kalau kita pinjam bisa ada loncatan pembangunan di Ende ini," sebut Bupati Djafar.
Menurut Bupati Djafar, untuk percepatan pembangunan, tidak bisa Pemda Ende hanya menunggu DAK atau DAU. "Kalau kita pinjam bisa ada loncatan," ujarnya.
Bupati Djafar optimistis pinjaman Rp 100 miliar itu bisa dikembalikan selama masa kepemimpinannya. Ia berkomitmen tidak mau meninggalkan utang untuk kepemimpinan yang akan datang.
"PAD Ende bakal meningkat. Salah satu itemnya, dari kerja sama dengan Bank NTT terkait pembayaran semua pajak daerah melalui mobile banking. Belum lagi dari PT Orka yang mengelola panas bumi di Mutu Busa," katanya.
Wakil Ketua DPRD Ende, Erikos Emanuel Rede mendukung Pemda Ende melakukan pinjaman.
"Saya secara pribadi dorong lakukan itu, karena tujuannya adalah untuk percepatan pembangunan. Karena keterbatasan APBD, maka pinjaman menjadi alternatif yang produktif untuk percepatan pembangunan," kata Erik Rede ketika dihubungi via telepon, Rabu (11/11).
Ia berharap Pemda Ende sedini mungkin melakukan persiapan sumber daya manusia untuk mengelola anggaran Rp 100 miliar. Menurutnya, prioritas percepatan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat. "Seperti jalan, jembatan, air minum bersih," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/siaga-bencana-alam-di-masa-pandemi-covid-19-sony-libing-titip-10-pesan-untuk-camat-dan-kades.jpg)