Tak Rela Timor Leste Merdeka, Milisi Pro Jakarta Rela Mati Demi NKRI, Kekhawatirannya Kini Terbukti
Kemakmuran sebagaimana yang dijanjikan masa itu hanya di angan-angan. Sebab selama dua dekade terakhir, perekonomian Timor Leste sangat buruk.
Minyak bumi terus memberikan sekitar 85% pendapatan dan pengeluaran tahunan.
Pendapatan dalam negeri menyumbang kurang dari 20% belanja negara.
Padahal, berbagai bidang seperti pertanian, pariwisata, dan manufaktur, menjadi cara yang diharapkan menjadi mesin untuk pertumbuhan jangka panjang dan penciptaan lapangan kerja, mempersiapkan masa depan Timor Leste yang mandiri.
Ketika bidang-bidang tersebut harusnya mendapat fokus lebih untuk menjamin masa depan Timor Leste, pemerintah Timor Leste masih disibukkan dengan sektor infrastruktur.
Memang infrastruktur juga penting, namun jejak 'bumi hangus' di masa lalu membuat Timor Leste harus lebih bekerja keras, di mana 80% dari infrastruktur dasar dihancurkan oleh milisi pro-Jakarta, dengan dukungan militer Indonesia, setelah referendum kemerdekaan tahun 1999.
Sehingga, dari miliaran dolar yang diinvestasikan oleh donor internasional pada tahun-tahun berikutnya, sebagian besar telah digunakan untuk menutupi biaya administrasi lembaga bantuan internasional.
Sementara itu, kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur dasar terus meningkat, seperti terlihat dalam berbagai survei opini publik.
Memang, investasi pemerintah di bidang infrastruktur telah membawa beberapa dampak positif, sejauh pertumbuhan jangka pendek.
Sekitar 80 persen dari total penduduk, misalnya, memiliki akses listrik.
Perbaikan penting lainnya terjadi pada pembangunan jalan, yang membantu orang-orang membawa produk ke pasar dan mengurangi biaya transportasi. Ini juga menghasilkan pekerjaan sementara di sektor bangunan.
Namun, tantangan ekonomi yang dihadapi negara memiliki penyebab yang lebih dalam.
Meskipun sektor minyak bumi memberikan sebagian besar pendapatan negara, itu tidak menimbulkan dampak sekunder bagi ekonomi lokal, dan tidak mendorong pertumbuhan di sektor swasta domestik.
Kebanyakan kegiatan sektor swasta kecil dan belum matang, sangat bergantung pada pengeluaran pemerintah, dan terkonsentrasi di Dili.
Di luar ibu kota, pertanian masih menjadi kegiatan ekonomi yang dominan.
Satu-satunya cara agar minyak bumi berdampak pada ekonomi domestik adalah melalui belanja negara, yang memberikan tekanan pada pemerintah dalam hal kebijakan fiskal.