Tak Rela Timor Leste Merdeka, Milisi Pro Jakarta Rela Mati Demi NKRI, Kekhawatirannya Kini Terbukti

Kemakmuran sebagaimana yang dijanjikan masa itu hanya di angan-angan. Sebab selama dua dekade terakhir, perekonomian Timor Leste sangat buruk.

Editor: Frans Krowin
Grid.id
Timor Leste, Bedera Negara Timor Leste 

Kondisi perekonomian negara itu malah paling getir di dunia.  Bahkan di tingkat Asia Tenggara, Timor Leste merupakan negara paling miskin di wilayah asia tenggara.

Sesungguhnya dibalik perlawanan yang dilakukan milisi Pro Jakarta itu tersembunyi kekhawatiran mereka yang sangat luar biasa akan kemakmuran rakyat Timor Timur bila saatnya merdeka.

Pasalnya, kekayaan alam di darat dan laut di Bumi Lorosae itu tak memberikan harapan yang berarti walaupun Timor Leste disebut-sebut memiliki minyak dan gas.

Bagaimana bisa?

Melansir lowyinstitute.org (17/9/2019), Selama 15 tahun terakhir, ketergantungan pada minyak telah menjadi ciri utama perekonomian Timor Leste.

Meski dalam tren menurun, minyak bumi masih menyumbang lebih dari 40% dari keseluruhan PDB Timor Leste pada tahun 2017, dan lebih dari 90 persen dari total ekspor.

Di luar minyak bumi, sektor publik mendominasi, dengan konsumsi pemerintah dan investasi modal mencapai lebih dari seperempat PDB non-minyak.

Sebaliknya, pangsa sektor produktif seperti pertanian dalam PDB keseluruhan menurun dari 24% pada tahun 2000 menjadi 9,2% pada tahun 2016.

Sementara itu, pariwisata yang diharapkan memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan, masih dalam tahap paling awal pembangunan.

Perjalanan hanya menyumbang 1,1% dari total ekspor barang dan jasa.

Demikian pula, manufaktur hampir tidak terlihat dalam struktur ekonomi saat ini.

Permintaan yang meningkat dalam konsumsi domestik dipenuhi oleh barang dan jasa impor, yang membuat industri dalam negeri semakin sulit untuk muncul.

Profil demografis negara juga menciptakan tekanan ekonomi, karena 70% penduduknya berusia di bawah 30 tahun.

Secara struktural, perekonomian tidak dapat mengatasi permintaan akan pekerjaan dan tingginya proporsi kaum muda.

Pekerjaan masih didominasi oleh pertanian subsisten, sumber mata pencaharian bagi lebih dari 70% penduduk di luar Dili.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved