Bidikan Pena Seorang Jurnalis
Transformasi Golkar, Menduetkan Vokalis Tembang Lawas dan Rock and Roll
Generasi orang tua tentu masih ingat program yang dikenal dengan sebutan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Eka Prasetya Pancakarsa
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
Struktur Golkar dari provinsi hingga daerah-daerah di NTT ini mencerminkan pilihan
pilihan milenial sebagai penentu masa depan Golkar, masa depan bangsa Indonesia. Salah satu upaya untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Melki Laka Lena pun optimistis akar Golkar tertancap kuat di bumi Flobamorata. Duet vokalis tembang lawas dengan rock and roll semakin nyaring menggaungkan Golkar. Pasti!

Jasmerah
Kata Soekarno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah). Benar. Golkar NTT juga punya sejarah. Punya cerita. Setidak-tidaknya tentang profil, karya, pengabdian para struktur terdahulu. Apalagi mereka-mereka yang pernah menjadi orang nomor satu di Flobamorata. Pun menjadi bupati atau walikota.
Mereka layak disebut tokoh, panutan. Lebih pantas disebut penjasa. Nama tersohor di eranya adalah El Tari. Gubernur NTT periode 1966 -1978 ini menggaungkan program penguatan pangan: "Tanam, Tanam dan Tanam". Siapa dia? Saya yakin kader-kader muda Golkar belum tahu banyak kiprahnya. Wajib mendokumentasikannya sebagai dasar perjuangan.
Ben Mboi? Juga. Gubernur NTT periode 1978 -1988. Sepuluh tahun berkiprah membangun Flobamora. Membangun Golkar. Programnya monumental, "Operasi Nusa Makmur, Operasi Nusa Hijau." Pada masanya juga menghidupkan Koperasi Unit Desa (KUD). Lembaga ekonomi rakyat.
Pengibar panji kekaryaan Golkar di NTT ini jangan dilupakan. Hendrikus Fernandez. Mantan Gubenur NTT. Pekerja keras, hidup sederhana. Pernah menjabat Ketua Golkar NTT. Koleganya, mantan Bupati TTS, Mantan Gubernur NTT, Piet A Tallo, juga dedengkot Golkar. Membangun NTT dengan Program 'Tiga Batu Tungku.'
Masih banyak pengibar panji Golkar NTT lainnya yang patut dijadikan teladan dalam menancapkan akar Golkar di NTT. Ada Gaspar Ehok, Titus Uly, Jan Jos Botha, Kusa Nope, Umbu Mehang Kunda, dan masih banyak lagi.
Jejak karya Golkar melalui para tokoh penjasanya ini harus dijadikan 'perpustakaan' hidup untuk memperkaya khazanah Golkar para struktur maupun para simpatisan. Ini tugas Melki Laka Lena dan struktur lainnya untuk menggali dan menelusurinya sebagai sebagai tonggak sejarah perjuangan Golkar NTT. Tak boleh lenyap. Tak boleh lekang termakan zaman. Kekal. Harus tetap hidup sebagai 'vitamin' untuk dikonsumsi pencinta Golkar. Terutama generasi muda.
Diperkaya dengan Gerakan BERSIH yang telah digaungkan para petinggi Golkar. Struktur harus bersih dari korupsi, nepotisme dan kolusi. Diproses kalau terbukti. Jika Golkar 'bersih' dan strukturnya tak melupakan sejarah, Golkar mampu bertransformasi menuju partai modern. Saya optimis itu. Dirgahayu Golkar! 56 Tahun mengawal Pancasila. Nafas kehidupan Indonesia. (benny dasman)