Bidikan Pena Seorang Jurnalis
Transformasi Golkar, Menduetkan Vokalis Tembang Lawas dan Rock and Roll
Generasi orang tua tentu masih ingat program yang dikenal dengan sebutan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Eka Prasetya Pancakarsa
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
Alhasil, para petinggi dan fungsionaris Golkar dari seluruh persada berhasil memilih sang nahkoda, Airlangga Hartarto. Secara aklamasi. Luar biasa. Pengganti Aburizal Bakrie. Airlangga mengibarkan bendera Golkar di persada ini hingga 2024.
Ada optimisme. Airlangga komit melakukan transformasi Golkar menuju partai modern. Menyatukan vokalis tembang lawas dengan rock and roll. Strategi jitu menancapkan akar Golkar di persada ini lebih dalam lagi. Batu dan cadas sekalipun. Munas X dijadikan momentum. Menyatukan seluruh potensi kekuatan Golkar yang selama ini tercerai-berai. Juga merangkul generasi muda. Khususnya kalangan milenial dan generasi Z.
Berbahaya kalau generasi ini diabaikan. Mereka harus diberi ruang berkiprah. Di lingkup internal Partai Golkar maupun pemerintah. Perbanyak ruang-ruang politik pembinaan.
Hasilnya terlihat. Golkar menjadi runner-up pada Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2019 lalu. Perjuangan yang tidak sia-sia. Bias dan efek bernas dari Hotel Ritz Carlton. Tumbuhnya benih- benih persatuan. Bersama-sama mengusung panji Golkar. Satukan tekad.
Pun struktur Partai Golkar 'menjalar' hingga kelurahan/desa. Bahkan sampai di tingkat RT/RW. Tak dipunyai partai-partai sebelah. Kelembagaan yang dibingkai dalam nilai Pancasila. Tanpa membeda-bedakan suku dan agama. Tak memberi ruang kepada politik dinasti. Apalagi politik identitas. Semuanya terajut dalam keharmonisan. Ada milenial, kaum perempuan, senior dan para sesepuh. Ini yang membuat Golkar dicintai rakyatnya. Subur. Tidak kerdil atau dikerdilkan.
Pantas dicatat. Inilah modal Golkar yang tak tergoyahkan. Selama masa Orde Baru hingga saat ini, rakyat, pun bangsa, sungguh merasakan Golkar sebagai rumah bersama. Rumah membangun negeri ini. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas hingga Rote!
Kini, Golkar percaya diri menatap suksesi nasional 2024. Menggalang milenial yang jumlahnya dominan dan menentukan. Airlangga Hartarto kini mendapat spirit baru dari kekuatan kaum muda persada. Bahkan sangat dominan dalam kepengurusan. Dari tingkat pusat hingga daerah. Golkar tak tergoyahkan.
'Remajakan' Golkar NTT
Melkiades Laka Lena, sang nakhoda Golkar NTT, juga melakukan transformasi mambawa Golkar menuju partai modern. Beradaptasi dengan perubahan ekosistem dunia yang tadinya berjalan secara konvensional menuju ke modern yang identik dengan digitalisasi.
Menduetkan vokalis tembang lawas dengan rock and roll. Mengaplikasikan spirit Ritz Carlton. Spirit Airlangga Hartarto. "Meremajakan' kepengurusan Golkar. Dari provinsi hingga daerah. Menggandeng sebanyak mungkin kaum milenial. Sebagai kekuatan politik. Pemuda diberi peran lebih untuk berkiprah.
Terbukti, Melkiades yang terpilih secara aklamasi dalam Musdalub di Hotel Sahid T-More Kupang, Senin (2/3/2020), memberi peran lebih kepada kaum muda untuk terlibat penuh mengurus DPD I Golkar NTT. Apalagi Melki sendiri sebagai bagian dari lapisan kedua generasi muda di Partai Golkar.
"Kemampuan anak muda NTT dalam berpolitik sangat baik. Bahkan sudah dewasa.
Saya yakin anak muda memberikan semangat dan menjadi salah satu kekuatan Golkar NTT." Ini pernyataan Melki saat konferensi pers usai terpilih dalam Musdalub, Maret 2020 lalu.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini pun tak basa-basi. Merombak struktur kepengurusan Partai Golkar NTT periode 2020-2025. Didominasi kalangan muda. Lapisan pertama, para senior-senior sudah saatnya menjadi pembina (vokalis tembang lawas). Lapisan kedua, kaum muda, mulai bergerak. Diberi tempat (vokalis rock and roll).
Lihat saja. Ada nama Libby SinlaeloE, Umbu Lili Pekuwali, Ozy Gandut, Mohammad Ansor, Alfridus Bria Seran dalam kepengurusan Golkar NTT. Semuanya masih energik. Kader-kader handal. Berpengalaman, tangguh.
Di daerah, juga tampil nahkoda-nahkoda Golkar yang militan. Figur pemuda energik yang berkomitmen membesarkan Golkar. Ada sosok Johakim Jehati (Manggarai), Rofinus Rahmat (Manggarai Barat), Vinsen Reamur (Manggarai Timur). Saya sekilas mengenal tiga ketua DPD II Golkar ini kuat berkiprah. Kader-kader handal.
Figur muda lainnya adalah nahkoda Golkar TTU, Kristo Efi, Epi Nahak (Belu), Daniel Taimenas (Kabupaten Kupang), Krisantus Du'a Wea (Nagekeo). Komposisi yang benar-benar mencerminkan transformasi. Ada juga kader-kader matang, berpengalaman seperti Adrianus Bria Seran (Malaka), Umbu Pekuwali (Sumba Timur), Daniel Bili (Sumba Barat), Yentji Sunur (Lembata), Agus Bora Tanggu (Sumba Barat Daya), Melky Umbu Hunggar (Sumba Tengah), Herry Wadhi (Ende), Nani Betan (Flotim), Sulaiman Singh (Alor), Adri Lau (Rote Ndao).